Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Balikpapan Ekspor Langsung Ikan Segar ke Arab Saudi

Kompas.com - 07/05/2017, 22:07 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com – Dua unit usaha penampungan dan pembudidayaan ikan di Balikpapan, yakni CV Tiga A dan UD Matahari, sedang menyelesaikan perizinan dan persyaratan sebagai eksportir ikan.

“Mereka memerlukan Sertifikat Hazard Analysis & Critical Control Point atau HACCP untuk ekspor ke Arab Saudi. Sertifikat diterbitkan BKIPM Pusat dalam 1 hingga 2 bulan ke depan,” kata Muhammad Burlian, KepalaBalai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Klas I Balikpapan, Minggu (7/5/2017).

Burlian mengatakan, Arab Saudi mensyaratkan standar mutu tertentu bagi bahan pangan yang masuk ke negeri itu. HACCP menjadi dokumen mutu bahwa produk perikanan aman dan layak dikonsumsi, telah melalui proses dan pengolahan yang baik, serta legal secara hukum. BKIPM menginspeksi dan monitoring ketat pada para eksportir sebelum menerbitkan HACCP itu.

“Sebelumnya perusahaan juga sudah memenuhi perizinan sebagai eksportir, termasuk memiliki izin usaha hingga surat kelayakan pengolahan dari dinas perikanan kota. Sekarang HACCP untuk ke Jeddah,” kata Burlian.

Selama ini ekspor ikan segar asal Balikpapan ke Arab Saudi lebih banyak dilakukan lewat para pengusaha di Makassar, Sulawesi Selatan. Sebagian lagi melalui Jakarta dan Surabaya.

Pengiriman lewat Makassar dan kota-kota lainnya itu lantaran Kaltim minim eksportir yang mengantongi HACCP untuk ke Timur Tengah. Pilihan pengiriman dari kota-kota itu juga lantaran jadwal penerbangan ke Jeddah berlangsung rutin setiap hari.

Sementara, penerbangan Balikpapan - Jeddah belum lama dibuka. Penerbangan di jalur itu pun berlangsung 2 kali dalam satu minggu dengan maskapai Garuda Indonesia. Dalam tiap penerbangan, pesawat mampu memuat 3 ton barang kiriman.

Meskipun tidak setiap hari, kapasitas dan rutinitas jadwal pesawat ke Jeddah tetap menjadi peluang bagi para eksportir di Balikpapan.

“Jika kami bisa mengirim setiap hari, bisa saja maskapai meningkatkan jadwal penerbangan ke Jeddah,” kata Sumaryono dari CV Tiga A.

Kini, peluang pasar perikanan ke Arab Saudi terbuka bagi eksportir di Balikpapan. Sumaryono menilai, dengan memotong rantai pengiriman itu maka nelayan, pengepul, dan perusahaannya akan lebih diuntungkan.

“Keuntungan yang bertambah memang tidak seberapa. Tetapi setidaknya kegiatan ini semakin menggairahkan bisnis perikanan,” kata Sumaryono.

Pasar Arab Saudi, menurut Sumaryono, terbuka untuk semua jenis ikan. Dari Balikpapan akan banyak mengirim ikan segar jenis  kerapu kerapu, kakap, serta ikan ketamba.

“Arab Saudi menerima juga dari negara-negara lain. Jadi berapapun jumlahnya pasti terserap,” kata Sumaryono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com