Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkop Minta Koperasi Buruh Mencontoh Raksasa Ritel Singapura

Kompas.com - 13/05/2017, 15:27 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

KARAWANG, KOMPAS.com - Menteri Koperasi (Menkop) dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga meyakini, koperasi buruh, terutama di Karawang, bisa berkembang pesat.

Hal itu menurutnya sudah terbukti di Singapura. NTUC FairPrice, bentukan koperasi buruh bisa menjadi raksasa ritel di Singapura. Bahkan tutur ia, NTUC FairPrice bisa menguasai 65 persen ritel di negeri dengan populasi 5,5 juta penduduk itu.

"Kenapa Karawang koperasinya tidak buat PT?," ujarnya dalam acara peresmian gerai ritel Tomikomart di Karawang, Sabtu (13/5/2017).

Padahal, tutur Puspayoga, di Karawang banyak terdapat pabrik-pabrik perusahaan. Maklum, Karawang adalah salah satu kawasan industri di Jawa Barat, selain Kabupaten Bekasi.

Ia yakin, bila koperasi buruh mencontoh NTUC FairPrice di Singapura, kesejahteraan anggota koperasi yang notabene buruh akan menjadi lebih baik.

"Kalau koperasi semua pabrik dan buruhnya masuk ke satu wadah dan bergerak, maka tidak ada lagi yang demo-demo," kata Puspayoga.

Namun, dia cukup optimis melihat perkembangan koperasi di Karawang belakangan ini. Sebab, 35 koperasi bersatu membentuk Konsorsium Usaha Koperasi Karawang (KUKK). Bahkan KUKK juga membentuk PT PT Tomiko Mandiri Indonesia yang salah atau bisnisnya ada di sektor ritel dengan brand Tomikomart.

Tahun ini, perusahaan tersebut memiliki target mendirikan 20 gerai di Karawang. Puspayoga menilai Tomikomart memiliki pangsa pasar yang jelas dan cukup besar. Sebab anggota dari Konsorsium Usaha Koperasi Karawang mencapai 75.000 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com