Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkuat Kerjasama RI-Swedia, CEO Sintesa Group Raih Penghargaan dari Raja Gustav

Kompas.com - 24/05/2017, 17:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Swedia memberikan penghargaan kepada CEO Sintesa Group, Shinta Widjaja Kamdani karena dinilai berperan dalam memperkuat kerjasama berkelanjutan antara pengusaha Indonesia-Swedia.

Penghargaan berupa Commander of The Polar Star ini disematkan langsung oleh Raja Carl XVI Gustaf dari Swedia, pada Selasa, (23/5/2017).

Menanggapi penghargaan tersebut, Shinta Widjaja menyatakan terima kasihnya kepada Kerajaan Swedia. Selama ini kerjasama yang dijalin antara Indonesia dan Swedia bisa menguntungkan bagi kedua belah pihak.

"Selama ini yang saya adalah sebagai penghubung kerjasama antar kedua negara, karena saya melihat banyak sekali yang bisa kita ambil dengan mempererat hubungan dengan mereka," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (24/5/2017).

Shinta menuturkan bakal terus melakukan program link match untuk mempertemukan pelaku bisnis dari Indonesia dan Swedia, serta negara lain.

“Saya ingin, setelah selesainya pertemuan bilateral dan forum bisnis ini, segala hambatan perdagangan yang masih terjadi di kedua negara, akan bisa diselesaikan lebih cepat, mengingat dalam beberapa tahun terakhir, perdagangan Indonesia-Swedia terus mengalami penurunan,” ujar Shinta. 

Sebelumnya, Raja Swedia beserta Ratu Silvia berkunjung ke Indonesia dengan membawa sebanyak 35 pimpinan perusahaan asal Swedia, yang berminat berinvestasi di Indonesia.

Melalui Forum Eksekutif Indonesia-Swedia yang juga diadakan pada hari yang sama, ada empat sektor khusus yang menjadi perhatian pelaku bisnis kedua negara, yaitu : sektor digital, infrastruktur, kesehatan dan pengembangan ketrampilan generasi muda.

Hubungan bilateral Indonesia-Swedia dimulai sejak tahun 1950. Berdasarkan catatan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, perdagangan Indonesia-Swedia menunjukkan tren yang menurun.

Pada 2013 lalu, nilai perdagangan tercatat sebesar 987,9 juta dollar AS, dan turun menjadi 838 juta dollar AS di 2015. Angka ini kembali turun menjadi 670,8 juta dollar AS pada tahun 2016. Saat ini Swedia merupakan mitra dagang terbesar ke-38 di Indonesia.

Berkebalikan dengan nilai perdagangan, realisasi investasi Swedia di Indonesia, justru terus meningkat, dari 0,7 juta dollar AS pada tahun 2013, naik menjadi 4,5 juta dollar AS pada tahun 2016.

Bahkan, pada kuartal I 2017, nilai investasi Swedia ke Indonesia sudah mencapai 8,7 juta dollar AS.

Swedia merupakan investor terbesar ke-41 pada 2016, dengan nilai 4,5 juta dollar AS, di mana sektor investasi terbesarnya adalah sektor perdagangan dan kertas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com