Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas! Ini 5 Kebiasaan Remeh yang Bikin Kantong Jebol

Kompas.com - 27/05/2017, 22:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Gaji sudah naik cukup banyak tetapi mengapa Anda tidak mampu menabung lebih banyak? Apakah Anda mengalami masalah seperti itu? Banyak orang yang rela kerja lebih keras agar mendapatkan gaji lebih banyak, tetapi nilai tabungan dan asetnya nyatanya tidak ikut bertumbuh.

Menabung atau membangun aset pribadi memang tidak semudah berteori atau berkhotbah tentang pengelolaan uang. Selain harus memiliki kebiasaan keuangan yang baik, menabung dan memiliki aset membutuhkan kecermatan dalam mengelola finansial.

Bila Anda menghadapi masalah sejenis dan ingin memulai membangun kepemilikan tabungan juga aset pribadi, mulailah untuk melihat lagi kebiasaan keuangan Anda. Jangan-jangan, pendapatan Anda selama ini kebanyakan habis untuk hal-hal kurang penting.

Berikut ini beberapa jenis pengeluaran tidak penting yang sering tidak disadari menggerus isi dompet Anda:

Jarang makan di rumah

Jarang makan di rumah banyak sekali penyebabnya. Bisa karena tidak ada makanan yang bisa dibawa ke kantor atau ke kampus, bisa juga karena lebih suka jajan makan siang di luar rumah. Makan memang kebutuhan pokok dan termasuk kebutuhan penting.

Namun, tahukah Anda, kebiasaan selalu makan siang dan malam di luar rumah, sangat mudah menjebol kantong Anda? Bila seporsi makanan di warung makan atau restoran minimal Rp 25.000, dalam 5 hari kerja, Anda bisa menghabiskan Rp 125.000 hanya untuk biaya makan siang. Belum biaya transportasi, biaya camilan, dan lain-lain.

Malas mencari tawaran diskon

Tidak selamanya diskon itu menjebak dompet. Beberapa tawaran jasa atau barang, memang memberikan harga lebih hemat dengan syarat tertentu. Misalnya, Anda merupakan pemakai transportasi online yang rutin.

Penyedia platform transportasi online banyak memberikan diskon harga tarif apabila Anda mengaktifkan layanan cashless mereka. Nah, mengapa tidak memanfaatkan hal tersebut agar biaya transportasi Anda lebih hemat.

Pantau selalu tawaran diskon-diskon yang sekiranya bermanfaat membantu Anda menghemat anggaran dan pengeluaran.

Mudah terjebak tawaran sales

Ketika Anda tengah membeli sesuatu barang atau jasa misalnya di restoran atau salon, mungkin Anda sering mendapatkan tawaran upgrade layanan hanya dengan iming-iming menambah biaya sedikit.

Ini sering ditawarkan oleh para waitress atau kapster salon. Nah, walau kelihatannya penambahan biayanya kecil saja, namun seharusnya Anda tetap perlu menimbang, apakah memang perlu bagi Anda menambah transaksi tersebut? Bila bukan sebuah kebutuhan, Anda bisa menyimpan uang tambahan transaksi tersebut untuk hal lain yang lebih penting.

Jarang membeli kemasan isi ulang

Ketika Anda berbelanja, sebenarnya banyak barang yang memang akan rutin Anda butuhkan. Misalnya, shampoo, sabun, deterjen, kecap, minyak goreng, dan lain sebagainya. Bila ingin menghemat sedikit uang, pilihlah kemasan isi ulang saja. Kemasan isi ulang akan lebih ekonomis ketimbang Anda selalu membeli kemasan baru.

Menyepelekan uang receh

Banyak orang yang abai dengan keberadaan uang receh yang bertebaran di tas, saku celana, dashboard mobil, dan lain sebagainya. Padahal, namanya uang walaupun receh tetaplah uang. Bila Anda kumpulkan, lama-lama yang semula receh bisa jadi banyak.

Biasakan mengumpulkan uang kembalian berupa uang receh itu di suatu tempat yang jelas. Anda bisa menggunakan uang receh itu untuk kebutuhan lain yang penting. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ICDX Targetkan Transaksi Komoditi Syariah Capai Rp 2,5 Triliun

ICDX Targetkan Transaksi Komoditi Syariah Capai Rp 2,5 Triliun

Whats New
Ketentuan Cuti Melahirkan ASN akan Diperbarui, Termasuk bagi ASN Pria

Ketentuan Cuti Melahirkan ASN akan Diperbarui, Termasuk bagi ASN Pria

Whats New
THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

Work Smart
Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Spend Smart
Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Whats New
Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Whats New
IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Whats New
Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Whats New
Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Whats New
Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Whats New
Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Whats New
Ini 4 Perusahaan Terindikasi 'Fraud' Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Ini 4 Perusahaan Terindikasi "Fraud" Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Whats New
[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan 'Fraud' 4 Debitor LPEI

[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan "Fraud" 4 Debitor LPEI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com