Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Afi Melakukan Plagiarisme?

Kompas.com - 01/06/2017, 10:00 WIB
Bambang P. Jatmiko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak semalam jagad media sosial dihebohkan oleh tulisan seorang Kompasianer mengenai status Afi yang berjudul "Belas Kasih dalam Agama Kita".

(Baca: Drama "Dugaan" Pagiarisme Afi Nihaya Faradisa)

Tulisan tersebut dianggap plagiat dari tulisan serupa dari seseorang yang memiliki akun Facebook yang bernama Mita Handayani. Lantas, apakah benar Afi melakukan plagiarisme?

Guru Besar Universitas Indonesia Rhenald Kasali menuturkan plagiat atau tidak, hanya berlaku untuk karya ilmiah. Sepanjang kata-kata atau tulisan merupakan pendapat umum, hal itu tidak bisa dikategorikan sebagai plagiarisme.

"Sebagai contoh saya mengambil kata-kata populer dari Aa Gym yaitu 'perubahan harus dimulai dari diri sendiri'. Kalau ada yang usil, bisa saja dipersoalkan itu adalah kutipan dari John Maxwell. Namun si pemilik kutipan asli tidak mempermasalahkan dan sekarang kutipan tersebut terkenal sebagai kutipannya Aa Gym, dan bukan merupakan plagiarisme," ujarnya saat berbincang dengan Kompas.com, Kamis (1/6/2017).

Rhenald juga mencontohkan, pernah ada seorang mahasiswa pascasarjananya menulis di koran umum dengan tema mengenai Dutch Desease atau "penyakit Belanda". Tulisan tersebut mengupas soal perekonomian Belanda yang turun justru ketika negara itu menemukan minyak.

Setelah artikel tersebut terbit, seorang ekonom Lin Che Wei melayangkan protes keras ke Rhenald Kasali selaku kepala program pascasarjana UI. Itu lantaran tulisan mahasiswa tersebut sebagian besar persis dengan artikel yang pernah ditulis Lin Che Wei.

Selanjutnya pihak kampus memanggil mahasiswa yang bersangkutan untuk menjelaskan artikel yang ditulisnya itu.

"Setelah dipanggil, kami memutuskan bahwa itu bukan plagiat karena yang bersangkutan tidak tahu, dan itu ditulis di koran umum," jelas Rhenald.

Hal ini berbeda dengan kasus yang pernah terjadi pada Anggito Abimanyu, di mana tulisan yang terbit di Harian Kompas dinyatakan sebagai praktik plagiarisme.

Rhenald menjelaskan, Anggito Abimanyu merupakan salah satu akademisi di perguruan tinggi yang seharusnya paham dengan kaidah-kaidah penulisan. Namun dalam artikel yang ditulisnya, dia tidak menyebutkan sumber data yang dipakai untuk mendukung tulisannya.

"Ini beda karena Pak Anggito adalah akademisi yang seharusnya memahami cara-cara penulisan ilmiah. Tulisan Pak Anggito itu mengambil bahan dari tulisannya Pak Hotbonar Sinaga (mantan Dirut Jamsostek), namun dia tidak menyebutkan sumbernya," jelas Rhenald.

Menurut Rhenald Kasali, ada proses panjang untuk menentukan sebuah artikel dianggap plagiat atau tidak. Bahkan di ranah akademik, untuk memutuskannya harus melibatkan dewan guru besar dan dalam waktu yang tidak singkat.

(Baca: Anggito ABimanyu Dipastikan Dapat Sanksi)

Sementara untuk tulisan Afi, hal itu bukanlah tulisan ilmiah dan hanya status di akun Facebook-nya. Sehingga, tulisan tersebut tidak dikategorikan sebagai plagiarisme.

Untuk itu, Rhenald Kasali berpesan untuk tidak terlalu membawa aspek akademis dalam menilai apakah sebuah tulisan umum masuk plagiarisme atau bukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com