Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia: Pemangkasan Produksi Minyak OPEC Bisa Lebih Lama

Kompas.com - 11/07/2017, 13:33 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

MOSCOW, KOMPAS.com - Menteri Perminyakan Rusia Alexander Novak menyatakan, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan negara-negara produsen lainnya memiliki kapasitas untuk memperpanjang dan memperdalam pemangkasan produksi minyak.

Ini bisa terjadi jika situasi pasar minyak lebih kompleks. "Jika diperlukan, kami bisa memperpanjang kesepakatan. Kalau perlu, kami bisa meningkatkan besaran jumlah yang perlu diturunkan atau sebaliknya, kita bisa menurunkannya," kata Novak seperti dikutip dari CNBC, Selasa (11/7/2017).

Pada Mei 2017 lalu, OPEC dan beberapa negara produsen minyak non-OPEC termasuk Rusia sepakat memperpanjang pemangkasan produksi minyak hingga Maret 2018. Akan tetapi, meskipun sudah ada kesepakatan pemangkasan, harga minyak tetap merosot.

Acuan harga minyak internasional Brent telah turun lebih dari 9 persen sejak pengumuman itu. Salah satu penyebabnya adalah peningkatan produksi minyak Libya dan Nigeria, keduanya adalah anggota OPEC yang tidak ikut dalam kesepakatan pemangkasan produksi.

Menurut Novak, penting untuk diingat bahwa OPEC dan anggota-anggota non-OPEC bisa mengambil keputusan yang dapat memberi dampak positif bagi industri.

Sementara itu, Menteri Energi Kazakhstan Kanat Bozumbayev menuturkan, negaranya ingin secara gradual keluar dari kesepakatan OPEC satu atau dua bulan sebelum kesepakatan jatuh tempo. Namun demikian, menanggapi hal tersebut, Novak enggan berspekulasi.

Ia menegaskan, masih terlalu dini untuk memprediksi langkah apa yang akan dilakukan pasca kesepakatan pemangkasan produksi.

"Ketika kesepakatan pertama ditandatangani selama enam bulan, banyak orang langsung bertanya pada saya, apa yang akan terjadi dalam enam bulan? Kemudian, begitu kami memperpanjangnya untuk sembilan bulan ke depan, semua orang ingin tahu apa yang akan terjadi dalam sembilan bulan. Ini adalah pertanyaan yang tidak ada habisnya," ungkap Novak.

Akhir pekan lalu, delegasi OPEC menyatakan mereka merasa didukung oleh keterbukaan Rusia untuk mendiskusikan perubahan terkait pemangkasan produksi OPEC.

Eksportir minyak terbesar dunia, Arab Saudi dan Rusia sebelumnya menyatakan tak ada persyaratan khusus terkait pengukuran tambahan guna menggenjof harga.

Beberapa menteri OPEC dijadwalkan mengadakan pertemuan dengan perwakilan Rusia untuk mendiskusikan situasi pasar minyak global. Pertemuan itu akan dilaksanakan di Saint Petersburg pada 24 Juli 2017 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com