Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Noviyanto, Juragan Keju Lokal dari Boyolali (1)

Kompas.com - 03/05/2013, 10:00 WIB

KOMPAS.com  Ide bisnis bisa datang dari mana saja, termasuk dari lingkungan sekitar. Hal ini pula yang terjadi pada Noviyanto, produsen keju lokal asal Boyolali. Ia terinspirasi mengolah susu hasil ternak sapi perah warga Boyolali karena potensi yang melimpah tidak dibarengi pemanfaatan yang maksimal. Tak jarang, produksi susu terbuang karena kelebihan produksi.

Lantaran biaya membangun pabrik keju tidak sedikit, pria yang akrab disapa Novi ini pun mencari tambahan modal dari teman-temannya. Dengan sokongan modal dari temannya, lulusan Arsitektur Universitas Muhammadiyah Solo ini merintis pabrik keju Indrakila pada 2009.

Pabrik yang berlokasi di Dukuh Karangjati, Karanggeneng, Boyolali, Jawa Tengah, ini mampu memproduksi setidaknya 50 kilogram (kg) keju per hari. Ada tiga jenis keju yang diproduksi dan dipasarkan secara ritel ke supermarket, yaitu mozarela, keju keraf, dan keju feta. Produk ini sudah mendapat izin Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Selain itu, Novi juga  memproduksi beberapa jenis keju yang belum mendapat izin BPOM. "Yang belum dapat izin tidak boleh dijual untuk ritel. Jadi, murni untuk industri. Itu legal," tuturnya.

Tiap hari, pria kelahiran 33 tahun silam ini memasok bahan baku susu segar dari Koperasi Serba Usaha (KSU) di Boyolali. KSU ini beranggotakan sekitar 600 peternak sapi perah Boyolali.

Bapak dua anak ini berharap, perlahan apa yang dilakukannya bisa memajukan kesejahteraan para peternak di sana. "Sekarang, yang saya lakukan masih kecil dampaknya untuk Boyolali. Kota ini menghasilkan 110 ton susu tiap hari, sedangkan saya baru manfaatkan 0,5 ton per hari," ungkapnya.  

Kini, keju buatan Novi sudah dipasarkan hingga ke Bali, Semarang, Yogyakarta, dan Solo. Selain dijual ritel, kebanyakan pembeli berasal dari pemilik restoran atau usaha yang membutuhkan keju sebagai pelengkap. Harganya berkisar Rp 85.000-Rp 135.000 per kg, tergantung jenis dan jumlah pembelian.

Dari bisnis keju lokal ini, Novi bisa mencetak omzet rata-rata Rp 60 juta sebulan. "Tahun depan, saya targetkan bisa mencapai ratusan juta sebulan," ujarnya optimistis.

Pencapaian omzet terus menanjak tak terlepas dari target konsumen yang dibidik, yakni skala industri dan ekspatriat. Memang, pembeli ritel pun mayoritas dari kalangan ekspatriat. "Justru mereka yang menyukai keju lokal karena rasanya lebih segar, sedangkan orang kita malah lebih suka keju impor," tutur Novi.

Ia berharap suatu saat nanti keju lokal bisa lebih diterima masyarakat Indonesia. Jika itu terjadi, Novi yakin industri keju lokal akan  mudah berkembang.

Kerja kerasnya sejauh ini telah membawanya terpilih menjadi salah satu penerima anugerah Satu Indonesia Awards 2012 yang digagas Astra International.  (Noor Muhammad Falih/Kontan)

Bersambung ke Noviyanto, Menjamin Suplai Susu Lewat Koperasi (2)


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com