Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga BBM Naik, Pengusaha Jamin Harga Makanan-Minuman Terjangkau

Kompas.com - 24/06/2013, 18:07 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi naik, Gabungan Pengusaha Makanan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) menjamin harga produk industri makanan dan minuman tetap terjangkau.

Selain itu, GAPMMI juga menjamin ketersediaan makanan dan minuman hingga hari raya Idul Fitri. Ketua Umum Gapmmi Adi Lukman mengatakan kenaikan tarif BBM hanya akan berpengaruh pada biaya distribusi dan transportasi bahan baku.

"Produk makanan dan minuman tetap terjangkau oleh masyarakat. Pengaruh naiknya tarif BBM, kalkulasinya tidak terlalu besar, hanya di distribusi saja," kata Adi, di Java Bean Coffee and Resto, Citywalk, Kuningan, Jakarta, Senin (24/6/2013).

Dalam pendistribusian industri makanan dan minuman, kata dia, terbagi menjadi dua, yakni distribusi bahan baku dan produk jadi. Menurutnya, distribusi bahan baku yang harus dikondisikan, dikendalikan dan perlu kerja sama dengan seluruh pihak.

Sementara itu, biaya distribusi terhadap harga produk makanan dan minuman itu sekitar 0,5 persen-2 persen, dengan asumsi harga solar naik 22 persen. Oleh karena itu, akan ada penyesuaian harga produk sekitar 1 persen.

Sementara itu, menjelang bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri, ia mengaku beberapa pengusaha produk makanan dan minuman telah menaikkan harga produknya.

"Pengusaha industri makanan dan minuman juga telah menaikkan 50 persen stok di daerah untuk mengantisipasi masalah transportasi dan larangan penyeberangan pada H-7 lebaran melalui berbagai pelabuhan," kata dia.

Sekjen GAPMMI, Franky Sibarani mengatakan permintaan kepada produk makanan dan minuman meningkat sekitar 20-30 persen menjelang bulan Ramadhan. Sementara permintaan untuk produk sirup dan biskuit, mencapai 100 persen.

Oleh karena itu, ia juga mendesak pemerintah bersama Organisasi Angkutan Darat (Organda) untuk segera menyesuaikan tarif angkutan umum pasca kenaikan tarif BBM.

Setelah ada penyesuaian tarif angkutan umum, maka pihaknya akan dengan mudah untuk menyesuaikan harga barang jasa yang mereka perdagangkan.

"Namun, kami menjamin kenaikan tidak lebih dari 2 persen. Penyesuaian tarif transportasi itu menjadi concern kami sebagai pelaku industri makanan minuman," kata Franky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com