Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CPO dan Karet Gagal Masuk Daftar Ramah Lingkungan APEC

Kompas.com - 16/07/2013, 07:44 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Keinginan Indonesia untuk memasukkan CPO (Crude Palm Oil) dan karet ke dalam APEC Environmental Goods List (APEC EG List) gagal terpenuhi. 

Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional Kementerian perdagangan RI, Iman Pambagyo mengatakan, sebenarnya pembicaraan mengenai promosi CPO dan karet ke dalam APEC EG List, sudah dimulai dari 2011.

Sepanjang tahun 2012, sebut Iman,  dilakukan pertemuan yang sifatnya negosiasi. Tahun 2012 setelah negosiasi menyepakati EG List sesuai dengan mandat atau instruksi dari leader pada 2011 di Honolulu.

"Akhirnya melalui proses yang panjang, disepakati 54 EG List dengan catatan CPO dan karet belum masuk, meskipun sudah dimasukkan ke dalam list yang lebih besar seperti list of 352 kalau tidak salah, products to be considered," kata Iman di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (15/7/2013).

Iman mengatakan, pihak Indonesia berharap hal tersebut masih bisa didiskusikan lagi pada tahun ini. Pada tahun 2013 Indonesia menjadi ketua APEC dan mengusung aspirasi untuk menambah CPO dan karet ke dalam EG List.

"Tapi sampai dengan pertemuan di Surabaya, tingkat menteri ekonomi APEC belum mau membicarakan itu tahun ini," lanjutnya.

Membuka pembicaraan tentang usulan Indonesia menambahkan CPO dan karet ke dalam EG List berarti perlu diberikan pula kesempatan yang sama bagi negara APEC yang lain.

Setelah pertemuan di Surabaya pada April lalu, para Pejabat Tinggi APEC kembali bertemu di Medan dalam Pertemuan ke-3 Pejabat Senior APEC pada 5-6 Juli 2013. Dalam pertemuan itu, dibahas pula APEC EG List. Para Pejabat Senior sepakat mempertimbangkan usulan Indonesia dalam mengkaji dan membahas produk-produk yang tidak hanya berkontribusi pada lingkungan dan energi terbarukan, namun juga pembangunan pedesaan dan pengentasan kemiskinan.

"Jadi konsepnya lebih mendasar sebetulnya. Jadi tahun ini kita mengusulkan supaya APEC melakukan kajian mengenai produk-produk yang ramah lingkungan, tergolong renewable energy, berkontribusi terhadap pembangunan pedesaan, juga berkontribusi terhadap pengentasan kemiskinan," kata Iman.

Ia juga menambahkan, Indonesia tidak meninggalkan aspirasi mempromosikan CPO, karet, dan beberapa produk non-manufaktur lainnya sebagai produk lingkungan. Pihak Indonesia ingin membahasnya secara lebih konseptual dan beberapa ekonomi APEC telah menunjukkan indikasi dukungan dan akan mengkajinya lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com