Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Jadi "Penenggak" Terbesar No 6 Bir Guinness

Kompas.com - 16/07/2013, 21:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Multi Bintang Tbk (MLBI) tak hanya menjual bir putih seperti Bir Bintang dan Heineken saja. Tapi, emiten yang harga per sahamnya mencapai jutaan rupiah ini juga menjual bir hitam dengan merek Guinness Foreign Extra Stout (FES).

Sebenarnya, FES bukan produk orisinil dari MLBI. Manajemen hanya memiliki hak ekslusif untuk memasarkan FES yang merupakan produk asli buatan Diageo Great Britain Limited (DGBL).

Nah, berdasarkan laporan keuangan MLBI, perjanjian kerjasama dimulai sejak tahun 2003 lalu, dan memiliki tenor kontrak perjanjian selama sepuluh tahun. Artinya, kontrak bakal habis akhir tahun ini.

Sayang, manajemen enggan mengungkapkan bagaimana kelanjutan kerjasama ini ke depannya. "Semua hal terkait ekspansi, stock split, dana, market share, dan produk baru belum bisa kami ungkap sekarang," tegas Micahel Chin, Presiden Direktur MLBI, seusai kegiatan RUPSLB MLBI, Selasa (16/7/2013).

Catatan saja, hak ekslusif penjualan FES disertai dengan kewajiban pembayaran royalti kepada DGBL sebesar 8,5persen dari total penjualan bersih merek FES. Namun, hingga berita ini diturunkan, manajemen masih belum membalas pertanyaan yang dilontarkan KONTAN, khususnya terkait data penjualan FES.

Tapi, sebagai gambaran, untuk tahun buku full years MLBI yang berakhir pada September 2012, tercatat ada total penjualan bersih sebesar Rp 1,57 triliun. Angka ini naik 29 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 1,22 triliun.

Dari total penjualan bersih itu, sebesar Rp 1,55 triliun diperoleh dari penjualan dalam negeri, sementara sisanya Rp 13,46 miliar didapat dari penjualan ekspor. Jika dirinci lebih jauh, maka penjualan semua bir termasuk bir hitam dan putih MLBI sebesar Rp 1,41 triliun, dan sisanya, Rp 161,06 miliar diperoleh dari penjualan soft drink.

Sementara itu, situs resmi guinness.com melansir, pangsa pasar Guinness di Indonesia mencapai 34 persen, dan menjadi pasar terbesar Guinness di Asia Pasifik. Bukan hanya itu, angka itu juga membuat Indonesia masuk ke dalam enam negara terbesar pembeli Guinness, setelah Inggris, Irlandia, Nigeria, Amerika Serikat dan Kamerun. (Dityasa H Forddanta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com