Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produksi CPO Dharma Satya Capai 145.397 Ton

Kompas.com - 30/07/2013, 19:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) meningkatkan produksi minyak kelapa sawit mentah (CPO) menjadi 145.397 ton pada semester I-2013 atau naik sebesar 31,1 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Direktur Utama Dharma Satya Nusantara, Djojo Boentoro, mengungkapkan volume penjualan CPO juga mengalami peningkatan signifikan sebesar 30,5 persen menjadi 147.693 ton. Perseroan juga mencatat kenaikan produksi tandan buah segar (TBS) selama periode Januari – Juni 2013 mencapai 555.570 ton, atau naik sebesar 28 persen year on year.

"TBS yang diproses mencapai 600.350 ton, naik 35,0% dibandingkan tahun yang lalu, yang diperoleh dari perkebunan inti, petani plasma dan pihak ketiga," jelasnya dalam siaran pers, Selasa (30/7/2013).

Dia menjelaskan, peningkatan volume produksi TBS  karena naiknya luasan tanaman yang sudah dewasa dan bertambahnya usia tanaman milik perseroan. Total area tanaman mature meningkat dari 42.333 hektar pada tahun 2012 menjadi 48.470 hektar di 2013. Sementara itu, produktivitas TBS per hektar mencapai 11,9  ton per hektar meningkat 9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Perseroan menargetkan penanaman baru padatahun ini bisa menjadi 8.000 hektar, yang terdiri terdiri dari 4.200 untuk inti dan 3.800 untuk plasma.

Terkait dengan kinerja keuangan, DSNG berhasil membukukan penjualan bersih sebesar Rp 1,7 triliun atau relatif sama dengan penjualan pada periode yang sama tahun lalu, di tengah turunnya harga CPO belakangan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Kami Bingung...

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin: Kami Bingung...

Whats New
Ada Gangguan Persinyalan, Perjalanan KRL Lintas Bogor Terlambat 10-33 Menit Pagi Ini

Ada Gangguan Persinyalan, Perjalanan KRL Lintas Bogor Terlambat 10-33 Menit Pagi Ini

Whats New
Pertagas: Budaya Keselamatan Kerja Bukan soal Mematuhi Aturan, tapi Rasa Bertanggung Jawab

Pertagas: Budaya Keselamatan Kerja Bukan soal Mematuhi Aturan, tapi Rasa Bertanggung Jawab

Whats New
Investasi Reksadana adalah Apa? Ini Pengertian dan Jenisnya

Investasi Reksadana adalah Apa? Ini Pengertian dan Jenisnya

Work Smart
Harga Emas Terbaru 7 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 7 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pengusaha Sepatu Sulit Dapat Bahan Baku Berkualitas gara-gara Banyak Aturan Impor

Pengusaha Sepatu Sulit Dapat Bahan Baku Berkualitas gara-gara Banyak Aturan Impor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com