Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu Akui Sukar Capai Pertumbuhan 6,3 Persen

Kompas.com - 02/08/2013, 14:59 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Chatib Basri mengaku khawatir bila pertumbuhan ekonomi di sepanjang 2013 tidak bisa mencapai target sebesar 6,3 persen. Sebab hingga kuartal II-2013 ini, pertumbuhan ekonomi hanya 5,81 persen (yoy) atau 5,92 persen (ytd).

"Dengan usaha yang ada, harapannya mungkin 6,3 persen agak susah tetapi kita akan berusaha di atas 6 persen," kata Chatib saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (2/8/2013).

Chatib menduga perlambatan perekonomian dalam negeri ini dikontribusikan dari sisi investasi dan konsumsi yang sedikit melambat dari prediksi semula.  Namun untuk sisi konsumsi, memang masih bisa tumbuh di atas 5 persen, tepatnya 5,06 persen (yoy).

Sementara konsumsi pemerintah, Chatib menganggap bahwa hal tersebut belum tumbuh cukup tinggi, sebab hanya naik 2,13 persen (yoy). Namun Chatib menyatakan konsumsi pemerintah ini lebih baik dibanding sebelumnya yang hanya naik 0,42 persen (yoy).

Dengan pertumbuhan hanya 5,81 persen (yoy) atau 5,92 persen (ytd), Chatib mengakui tidak mudah untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tahunan di 2013 sebesar 6,3 persen. Padahal prediksi pemerintah semula, pertumbuhan ekonomi di semester I-2013 ini bisa naik 6-6,1 persen.

"Memang kalau lihat dari sini, tidak gampang (untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 6,3 persen). Kita harus ada ekstra usaha di semester II-2013. Tapi dengan ekstra saja, target pertumbuhan ekonomi 6,3 persen itu juga berat," katanya.

Atas hal tersebut, pemerintah akan berusaha mengurai masalah yang ada. Salah satunya dengan mengurangi tekanan inflasi, khususnya yang bersumber dari bahan makanan. Hal ini juga disebabkan karena kenaikan harga BBM yang berimbas ke inflasi selama empat bulan sesudah kebijakan itu diterapkan.

"Agustus inflasi masih tinggi tapi tidak setinggi Juli. September akan kembali ke normal saya kira, sehingga konsumsi rumah tangga akan stabil di September sehingga saya berharap pertumbuhan ekonominya nanti tidak lagi relay on investment tapi konsumsi rumah tangga. Mau dekat pemilu nanti juga akan naik, inflasinya bisa kembali," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Whats New
Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Whats New
Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Whats New
Keluar di Gerbang Tol Ini, Bekasi-Yogyakarta Hanya 8 Jam 8 Menit

Keluar di Gerbang Tol Ini, Bekasi-Yogyakarta Hanya 8 Jam 8 Menit

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Sabtu 4 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Sabtu 4 Mei 2024

Spend Smart
Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur

Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur

Whats New
OJK Cermati Aksi Jual Saham oleh Asing di BEI

OJK Cermati Aksi Jual Saham oleh Asing di BEI

Whats New
Sekjen ASEAN Ucapkan Selamat atas Capaian Proses Aksesi Indonesia ke OECD

Sekjen ASEAN Ucapkan Selamat atas Capaian Proses Aksesi Indonesia ke OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com