Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Mampu Beli Celana Mahal Pacu Fize Berbisnis Garmen

Kompas.com - 05/08/2013, 12:01 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Saat keinginan membeli celana jins terhalang harga yang mahal, muncul ide untuk membuat celana sejenis dengan harga yang jauh lebih murah. Itulah yang terjadi pada Fize Firmansyah saat ia mendirikan Old Face Denim.

"Tahun 2009 saya ingin punya celana jins dengan merk yang sedang terkenal, tapi harganya mahal. Harganya Rp 1 juta-Rp 2 juta per potongnya. Lalu saya menemukan merk lain, tapi terlalu stretch dan ketat. Kurang cocok untuk saya yang kurus," ungkap Fize ketika ditemui di Depok, Jumat (2/8/2013) malam.

Atas saran teman, pria yang baru lulus dari program studi Ilmu Sejarah UI ini menemui penjahit dan mencoba pesan celana jins sesuai keinginannya. Ternyata celana pesanannya sesuai dengan yang diinginkan. Ia pun kembali memesan hingga beberapa kali.

"Saya akhirnya mikir, kenapa tidak jual celana ke orang-orang seperti saya yang pingin punya celana bagus tapi harganya tidak terlalu mahal? Bahannya juga bagus," kata Fize.

Dia pun memulai usaha pada akhir tahun 2010, saat itu dirinya masih sebagai mahasiswa. Namun, ia baru menggunakan merk Old Face Denim pada 25 Januari 2011.

Hambatan yang ditemui Fize saat memulai usaha adalah membangun kepercayaan calon pelanggan. Ini karena ia menjual produknya dari mulut ke mulut bermodal contoh bahan celana yang dibawanya.

Kala itu banyak orang  yang tak tertarik. Belakangan ia menggunakan media sosial seperti Kaskus, Facebook, dan Twitter untuk jual produk. Selain itu, ia punya seorang reseller resmi.

"(Reseller) resmi cuma satu. Ada juga teman yang bantu urus Twitter, Kaskus, dan Facebook. Kalau dia dapat pemesan, saya kasih komisi," ungkapnya.

Fize menjual produknya dengan harga antara Rp 245.000 hingga Rp 295.000. Adapun produk yang dijualnya antara lain celana panjang, jaket, celana pendek, hotpants, rok, rompi, dan tas dari bahan jins/denim.

Ada pula celana panjang, celana pendek, dan rompi dari bahan chino. Fize mengaku keunikan produknya adalah ia mengukur sendiri celana yang akan dipesan oleh pelanggannya. Ia pun akan merombak jika celana yang dipesan tidak sesuai ukuran.

"Jadi, orang yang beli celana saya bisa dapat ukuran yang pas. Itu yang saya tonjolkan di produk saya. Kalau ternyata tidak pas, bisa dikembalikan. Saya masih bisa benerin sampai (pelanggan) merasa pas dengan celana yang dipesan," kata Fize.

Dalam menjual produk, Fize menawarkan layanan seperti pengiriman dengan paket dan cash on delivery (COD). Ia juga dapat mendatangi calon pelanggan untuk mengukur celana yang akan dipesan. Ia juga kadang menjual produk ready stock saat mengikuti bazaar.

Dalam sebulan, Fize dapat menjual antara 30 hingga 40 potong celana pesanan. Ia mengaku pasang target 50 potong, namun yang terjual hanya 30 sampai 40 potong. Fize mengaku pelanggan puas dengan produknya karena mereka akhirnya menemukan celana dengan ukuran yang sesuai.

"Mereka akhirnya dapat (celana dengan) ukuran yang pas, karena selama ini kalau beli celana enggak pernah pas. (Mereka juga bilang) jahitannya rapi, bagus, dan nyaman dipakai," kata Fize.

Ke depan, Fize menargetkan ekspansi penjualan dan memiliki toko sendiri. Ia mengatakan banyak pelanggan menyarankannya memiliki toko agar mudah dijangkau. Pria 23 tahun ini berbagi kiat bagi anak muda yang ingin berwirausaha. Ia menekankan memulai usaha dari bawah.

"Kalau mau usaha jangan terlalu banyak konsep dan jangan terlalu banyak mikir. Saya melihat teman yang mau usaha tapi terlalu banyak teori, malah tidak jadi. Ada juga yang mau barangnya eksklusif. Mulai saja dari yang kecil, dari bawah, lama-lama akan berkembang," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com