Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Utang Indonesia ke JBIC Samai Amerika Serikat

Kompas.com - 12/09/2013, 16:00 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Total pinjaman Indonesia kepada Japan Bank for International Cooperation (JBIC) menyamai utang Amerika Serikat kepada lembaga tersebut. Chief Executive Officer (CEO) JBIC Hiroshi Watanabe mengatakan, selama ini Indonesia menjadi pelanggan tetap bagi JBIC untuk mengucurkan dana pinjaman.

Hingga Maret 2013, jumlah kucuran pinjaman JBIC ke Indonesia mencapai 1.000 miliar yen Jepang. "Jumlah ini sama dengan jumlah pinjaman Amerika Serikat ke JBIC," sebutnya saat konferensi pers di kantor Kementerian Keuangan Jakarta, Kamis (12/9/2013).

Sementara itu, peringkat kedua negara sebagai debitor terbesar JBIC ditempati Brasil dengan nilai pinjaman 825 miliar yen Jepang, kemudian Cile (790 miliar yen Jepang), Australia (610 miliar yen Jepang), Meksiko (600 miliar yen Jepang), Uni Emirat Arab (595 miliar yen Jepang), dan Rusia (590 miliar yen Jepang).

Pinjaman dari JBIC rata-rata untuk pendanaan pengolahan sumber daya alam dan infrastruktur. Pendanaan ini bisa berupa garansi ataupun obligasi.

Meski demikian, Watanabe menilai, Indonesia belum masuk masa krisis hingga saat ini. Pihaknya melihat tiga parameter yang menjelaskan tentang kondisi perekonomian Indonesia. "Parameter yang kami pakai adalah defisit anggaran, laba rugi perusahaan (swasta dan BUMN), hingga penyediaan valas (cadangan devisa). Dari ketiga hal tersebut, Indonesia belum masuk krisis," katanya.

"Meski utang ke kami tinggi, Indonesia juga belum masuk masa krisis karena cadangan devisanya masih 3 bulan impor. Kalau kurang dari itu, maka Indonesia masuk masa krisis," tambah Watanabe.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar menyambut positif dan siap bekerja sama dengan bank regional ataupun bank lokal dalam menyalurkan dana pinjaman ini. "Kami akan memprioritaskan pinjaman dana tersebut untuk pembangunan infrastruktur," kata Mahendra.

Dengan fokus pembangunan infrastruktur, diharapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan ini akan semakin baik. Jika semakin baik, maka dukungan dana dari lembaga keuangan mana pun juga akan semakin meningkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com