Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG dan Rupiah Membaik, Presiden: Itu Belum Aman

Kompas.com - 13/09/2013, 16:54 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta kepada seluruh menteri terkait untuk terus bekerja dalam mengantisipasi gejolak ekonomi yang ada. Sebab, Presiden menilai kondisi saat ini masih belum aman.

"Meskipun beberapa hari terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kita membaik secara signifikan dan rupiah tidak terlalu melemah, tapi situasinya belum aman benar," kata Presiden seperti dikutip dari Twitternya (@SBYudhoyono) di Jakarta, Jumat (13/9/2013).

Semalam, Presiden bersama menteri terkait kembali memimpin sidang kabinet untuk memastikan penananganan ekonomi terus dilakukan. Apalagi menindaklanjuti sesuai kebijakan paket ekonomi yang telah ditetapkan.

Di sisi lain, Presiden juga meminta laporan kepada menteri terkait terutama penyelesaian stabilisasi harga, nilai tukar rupiah, pelaksanaan investasi dan juga pertumbuhan ekonomi.

"Di samping ekonomi dunia memang masih bergejolak, yang kita lakukan di dalam negeri hasilnya juga masih menunggu beberapa waktu lagi," tambahnya.

Dari sisi rupiah, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI) hingga perdagangan sore ini menguat menjadi Rp 11.395 per dollar AS, dibanding perdagangan sebelumnya di level Rp 11.494 per dollar AS. Di awal pekan ini, rupiah masih berada di level Rp 11.186 per dollar AS.

Sementara itu, IHSG juga mengalami apresiasi 18,93 poin (0,43 persen) menjadi 4.375.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com