Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bidik Pasar Kalimantan, Semen Indonesia Operasikan Pabrik Pengemasan

Kompas.com - 17/09/2013, 13:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) segera mengoperasikan pabrik pengemasan semen di Banjarmasin pada kuartal IV 2013. Fasilitas tersebut memiliki kapasitas 600.000 ton semen pertahun.

Dalam penjelasan resmi yang dirilis hari ini, Selasa (17/9/2013), pabrik baru itu dilengkapi dengan dua line pengepakan semen berkapasitas 2.200 kantong semen/jam dan satu line curah dengan kapasitas 120 ton/jam serta dilengkapi dermaga yang bisa disandari kapal dengan kapasitas sebesar dengan bobot mati 5.000 ton.

Nilai investasi yang dikucurkan perseroan untuk proyek ini mencapai Rp 120 miliar. Direktur Utama Semen Indonesia, Dwi Soetjipto mengatakan fasilitas pabrik ini akan melayani pemasaran di wilayah Kalimantan Selatan.

Packing plant Banjarmasin ini akan melayani daerah pemasaran Kalimantan Selatan dan sekitarnya, dengan adanya unit packing plant di Banjarmasin ini semakin memperkuat eksistensi dan ekspansi bisnis perseroan di Kalimantan. Ini adalah bagian dari strategi perseroan agar bisa semakin dekat dengan konsumen, moving closer to the customer,” jelasnya.

Dwi Soetjipto menambahkan bahwa perseroan terus memperbanyak pabrik pengemasan semen dalam rangka menekan biaya logistik agar harga semen perusahaan semakin terjangkau. Ini tak lain adalah upaya untuk mengokohkan posisi pasar di industri semen nasional yang semakin kompetitif.

Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), pasar semen di Kalimantan berkembang menggembirakan. Januari – Agustus 2013, penjualan semen di Kalimantan mencapai 2,76 juta ton, meningkat sebesar 6,9 persen dibanding periode yang sama tahun 2012 sebesar 2,58 juta ton.

Pertumbuhan penjualan semen di Kalimantan Januari – Agustus 2013 tercatat lebih tinggi di bandingkan dengan pertumbuhan semen di beberapa daerah, Sumatera tercatat tumbuh 1,8 persen, Sulawesi 4,7 persen, Maluku & Irian Jaya tumbuh 0,1 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Mata Uang Kanada, Salah Satu yang Paling Stabil di Dunia

Mengenal Mata Uang Kanada, Salah Satu yang Paling Stabil di Dunia

Whats New
Inggris Dukung dan Berbagi Pengalaman untuk Keanggotaan Indonesia di CPTPP

Inggris Dukung dan Berbagi Pengalaman untuk Keanggotaan Indonesia di CPTPP

Whats New
Menaker: Serikat Pekerja Nuntut Kenaikan Upah, Kami Tuntut Kenaikan Kompetensi

Menaker: Serikat Pekerja Nuntut Kenaikan Upah, Kami Tuntut Kenaikan Kompetensi

Whats New
Bea Cukai, Dulu Tenar Jadi Sarang Pungli, Sempat Dibekukan Soeharto

Bea Cukai, Dulu Tenar Jadi Sarang Pungli, Sempat Dibekukan Soeharto

Whats New
Emiten GPS PT Sumber Makmur Sasar Pasar Pembayaran Tol Tanpa Setop MLFF di RI

Emiten GPS PT Sumber Makmur Sasar Pasar Pembayaran Tol Tanpa Setop MLFF di RI

Whats New
Ini Alasan Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Ini Alasan Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Mata Uang Denmark, Pakai Euro atau Krone?

Mata Uang Denmark, Pakai Euro atau Krone?

Whats New
Menaker: Kami Tolak Upah Murah dan PHK Sepihak

Menaker: Kami Tolak Upah Murah dan PHK Sepihak

Whats New
Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

Whats New
Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Whats New
Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Whats New
Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Whats New
Kinerja 2023 'Kinclong', Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Kinerja 2023 "Kinclong", Emiten TI ATIC Sasar Pasar Baru Konsultasi Cloud pada 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com