Perusahaan smartphone tersebut pada Jumat (27/9/2013) melaporkan kerugian sebesar 965 juta dollar AS atau sekitar Rp 10 triliun dan pendapatan 1,6 miliar dollar AS. Kondisi ini sejalan dengan langkah perusahaan yang melakukan restrukturisasi besar-besaran, termasuk memangkas 4.500 karyawannya.
Pada awal pekan ini, perusahaan investasi Fairfax Financial Holdings, Ltd, mengajukan penawaran sementara sebesar 4,7 miliar dollar AS untuk mengambil alih perusahaan itu.
Kondisi keuangan BlackBerry terus memburuk, yang dipicu oleh semakin tertinggalnya produk yang dibuat perusahaan asal Kanada ini dengan produsen smartphone lainnya, seperti Samsung dan Apple.
Pada periode yang sama tahun lalu, BlackBerry masih mencatatkan pendapatan sebesar 2,9 miliar.
"Kami sangat kecewa dengan kondisi operasional dan finansial perusahaan pada kuartal II tahun ini. Ada banyak penurunan kinerja seiring dengan semakin ketatnya persaingan di pasar," ujar CEO BlackBerry, Thorsten Heins.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.