Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Sesi II Diprediksi tetap "Melempem"

Kompas.com - 07/10/2013, 13:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi pertama hari ini, Senin (7/10), ditutup melemah 6,35 poin atau 0,14 persen di angka 4.382,99. IHSG sesi kedua diprediksi masih berada di zona merah akibat dari pelemahan bursa regional di wilayah Asia.

Melihat data Bloomberg pada pukul 13.30 WIB, Indeks Nikkei 225 turun 1,22 persen di angka 13.853,32, indeks Hang Seng turun 0,52% di angka 23.017,79, dan Indeks Kospi turun 0,13% di angka 1.994,42.

Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities memprediksi, IHSG sesi kedua akan masih berada di zona merah. Alasannya, investor masih mencemaskan berlarutnya pembahasan anggaran Amerika Serikat yang belum menemui titik temu.

"Kondisi ini wajar terjadi karena hingga hari ketujuh,  belum juga terdapat indikasi adanya deal pembahasan tersebut. Akibatnya IHSG ikut terpengaruh pelemahan bursa saham Asia," jelas Reza kepada KONTAN.

Reza memprediksi, IHSG sesi kedua berada di kisaran level support 4.360 - 4.380 dan level resistance 4.420 - 4.430. Adapun saham yang menjadi pilihanya adalah AKRA, KLBF, INDF, ANTM, dan INCO.

Satrio Utomo, Analis Universal Broker berpendapat serupa di mana IHSG mendapat sentimen negatif dari terkoreksinya bursa saham regional Asia dari Amerika Serikat.

"Tidak ada perkembangan baru di Sabtu-Minggu kemarin soal government shutdown Amerika," jelasnya. Dia juga bilang, sentimen negatif dalam negeri berasal dari dikoreksinya revisi target pendapatan oleh ADHI yang menyebabkan saham konstruksi mengalami tekanan.

Dia memperkirakan IHSG sesi kedua berada di level support 4.315. Dan level resistance 4.412. "Saham pilihan sektor perbankan, seperti BMRI dan BBCA. Rekomendasinya buy on weakness," ujar Satrio. (Oginawa R. Prayogo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com