Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Tunggu BI Rate dan Cadangan Devisa

Kompas.com - 08/10/2013, 07:37 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pergerakan nilai tukar rupiah, Selasa (8/10/2013), diproyeksikan masih terdorong sentimen penguatan sejumlah mata uang global atas dollar AS. Hasil rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia akan ikut menentukan posisi rupiah hari ini.

Riset Trust Securities mencatat ada kenaikan utang Indonesia dalam mata uang dollar AS seiring masih rendahnya nilai tukar rupiah. Namun, yield obligasi mata uang dollar AS di Indonesia sedikit menurun seiring penilaian positif pelaku pasar terhadap rilis deflasi dan mulai surplusnya neraca perdagangan Indonesia.

Di sisi lain, kenaikan laju nilai tukar rupiah terbantu dengan kenaikan kurs mata uang poundsterling menyusul rilis indeks optimisme industri keuangan Inggris serta apresiasi yen dan dollar Taiwan. Pelemahan dollar AS terus berlanjut, seiring berlarutnya pembahasan anggaran negara itu.

Dollar AS bertengger di sekitar level terendah dalam delapan bulan terakhir terhadap beberapa mata uang, seiring berlanjutnya kebuntuan pembahasan anggaran AS. Shutdown sudah memasuki pekan kedua, sementara penentuan tambahan plafon utang semakin mendekati tenggat akhir pada 17 Oktober 2013.

Namun, sampai saat ini tak kunjung ada tanda-tanda bahwa shutdown bakal berakhir ataupun plafon utang bisa bertambah, baik dari kubu Republik maupun Demokrat. Menurut riset Monex Investindo Futures, kebuntuan berkepanjangan dikhawatirkan bisa melukai pemulihan ekonomi AS dan memaksa Federal Reserve menunda pengurangan stimulus (tapering) sehingga berdampak negatif terhadap greenback.

Rupiah kembali melewati target resisten di Rp 11.545 per dollar AS. Hari ini, rupiah diproyeksikan bakal bergerak di Rp 11.562-Rp 11.527 per dollar AS pada kurs tengah Bank Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com