Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemda Sumut "Ngotot" Kuasai Inalum

Kompas.com - 22/10/2013, 21:21 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Gatot Pujo Nugroho mengatakan, pihak Pemerintah Provinsi Sumut tetap meminta PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) yang diakuisisi dari pihak Jepang menjadi milik daerah.

Kendati demikian ia menyadari, bagaimanapun juga pemerintah daerah Sumut tidak memiliki anggaran yang cukup banyak untuk itu.

"Ada pertimbangan kita pinjam lalu kita bekerja sama dengan pihak ketiga," kata dia ditemui sebelum rapat dengar pendapat soal pengambilalihan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dengan Komisi VI DPR RI, di Jakarta, Selasa (22/10/2013).

Ia menambahkan, pemerintah daerah Sumut rencananya bakal membentuk konsorsium untuk pendanaan pengambilalihan saham Inalum, usai nasionalisasi pada 1 November 2013.

Konsorsium tersebut terdiri dari pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten kota, serta pihak swasta. "Swasta yang berbicara dengan intens adalah PT Toba Sejahtera dan Apemindo (Asosiasi Pengusaha Mineral Indonesia)," ujarnya.

Pujo optimis jika saham terbesar dikuasai pemerintah daerah, akan muncul pabrik-pabrik aluminium baru. Di sisi lain, ia menyayangkan sejauh ini pemerintah daerah tak pernah diajak berembuk soal akuisisi Inalum.

"Kami ini kan anaknya pemerintah pusat, liatlah kami. Kami tidak pernah diajak ngobrol, tidak pernah secara teknis diajak ngomong mengenai prosentase. Pemerintah pusat kami adalah anakmu!" pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com