Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipo: Kemampuan RI Bayar Utang Lebih Baik

Kompas.com - 28/10/2013, 10:27 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Sekretaris Kabinet Dipo Alam mengatakan, kemampuan Indonesia membayar utang di masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono semakin baik meskipun angka utang Indonesia secara kumulatif naik dari Rp 1.299,5 triliun pada 2009 menjadi Rp 2.177,95 per Agustus 2013 . Alasan Dipo, rasio hutang dibanding Produk Domestic Bruto (PDB) menunjukkan penurunan luar biasa dari 150 persen pada 1998 menjadi 24 persen pada 2013 .

"Ini menandakan kemampuan kita membayar utang jauh lebih besar daripada periode sebelumnya," kata Dipo seperti dikutip situs resmi Sekretariat Kabinet, Senin ( 28/10/2013 ).

Dipo menjelaskan, rasio utang terhadap PDB yang mencapai 150 persen pada 1998 menyebabkan perekonomian Indonesia masuk dalam krisis ekonomi yang sangat parah. Pada tahun 2000 , kata dia, rasio utang dibanding PDB turun mencapai 89 persen. Kemudian turun pada 2004 menjadi 56 persen.

"Pada akhir periode pertama pemerintahan SBY di 2009 turun menjadi 28 persen, dan kini menjadi 24 persen. Tumbuhnya ekonomi dan turunnya proporsi utang RI terhadap PDB menjadi bukti bahwa komitmen pemerintah nyata dilakukan untuk membangun," kata Dipo.

Dipo menambahkan, pemerintahan SBY telah menunjukkan komitmennya untuk menurunkan utang yang berasal dari pinjaman luar negeri. Diantaranya, pelunasan hutang kepada Dana Moneter Internasional (IMF) pada 2006 dan pembubaran Consultative Group of Indonesia (CGI).

"Sejak pelunasan utang IMF dan pembubaran CGI, Indonesia mendapatkan kembali kedaulatan ekonomi dan terbesar dari tekanan lembaga internasional manapun. Bahkan, IMF pun meminta bantuan ke Indonesia," kata Dipo.

Selain itu, lanjut Dipo, Presiden juga berulang kali memberikan arahan agar membatasi dan menghindari penggunaan pinjaman luar negeri terhadap proyek-proyek yang diminati BUMN, swasta, dan luar negeri. Proyek tidak perlu membebani APBN, apalagi hutang luar negeri dengan investasi murni swasta.

Dipo juga menyebut telah mengeluarkan Surat Edaran yang mengingatkan Pembatasan Pinjaman Luar Negeri. "Termasuk hibah dengan commitment fee yang dapat membebani APBN/APBD," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com