Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beberapa Sektor Tumbuh di Atas 5 Persen, Kebutuhan Listrik Meningkat

Kompas.com - 28/10/2013, 10:37 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Komite Ekonomi Nasional (KEN) memperkirakan, beberapa sektor perekonomian Indonesia akan tumbuh di atas 5 persen pada tahun depan. Sektor tersebut antara lain, sektor infrastruktur dan properti, sektor perdagangan, hotel dan restoran, serta sektor finansial. Konsekuensi dari pertumbuhan tersebut, maka kebutuhan energi dalam hal ini listrik pun akan semakin besar.

"Kalau bicara listrik enggak akan habis. Kalau tadi dibilang 7-9 persen pertambahannya, harus dicermati lagi (oleh PLN)," kata Sekretaris KEN Aviliani di kantor pusat PLN, Jakarta, Senin (28/10/2013).

Aviliani mengatakan, sektor properti menunjukkan trend peningkatan signifikan didorong regulasi baru yang mengizinkan orang asing memiliki properti di Indonesia. Sedangkan sektor infrastruktur juga akan tumbuh seiring dengan perluasan pembangunan ekonomi di luar Jawa.

Dari studi McKinsey ia menyebutkan, pembangunan di Sulawesi, Sumatera, dan Kalimantan akan mencapai 7 persen. Sementara Jawa, mulai mengalami stagnasi di level 5 persen. "Akan ada pertambahan di luar Jawa, infastruktur, jalan, listrik. Di KP3EI ada permintaan pembangunan smelter. Ini karena seiring dengan kebijakan pemerintah dimana tambang tak boleh lagi diekspor mentah. Maka perlu smelter, perlu listrik," jelasnya.

Berikutnya ia menuturkan, sektor perdagangan, hotel dan restoran juga semakin tumbuh. Aviliani mengatakan, kebutuhan listrik untuk sektor tersebut harus dikalkulasi dengan tepat. Pertambahan jumlah kelas menengah yang sebesar 50 juta jiwa, menyebabkan perubahan gaya hidup. Pada akhirnya sektor-sektor seperti perdagangan, hotel dan restoran juga semakin menggeliat.

"Terakhir adalah sektor finansial, keuangan. Bisnis IT akan berkembang pesat. 70 persen masyarakat khususnya yang 50 juta orang tadi ditempatkan di sektor ini. Kebutuhan pertambahan listrik tidak cukup 7 persen, tapi dobel digit," ucap Komisaris Independen Bank Rakyat Indonesia (BRI) ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com