Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Impor BBM

Kompas.com - 08/11/2013, 10:24 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
- Kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia untuk memoderasi pertumbuhan ekonomi di triwulan III dan IV tahun 2013 tak akan cukup signifikan mengurangi defisit transaksi berjalan. Kunci utama mengatasi defisit transaksi berjalan adalah menekan impor bahan bakar minyak.

Pengajar Universitas Atma Jaya Jakarta, Agustinus Prasetyantoko, di Jakarta, Kamis (7/11/2013), menyatakan, kelambatan pertumbuhan ekonomi pada triwulan III-2013 pada satu sisi merupakan skenario yang dituju pemerintah dan Bank Indonesia (BI). Ini merupakan pilihan paling rasional untuk mengurangi tekanan defisit transaksi berjalan yang mencapai 9,8 miliar dollar AS atau 4,4 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) per triwulan II-2013.

Sejumlah kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah dan BI pada awal triwulan III-2013 baru akan tampak signifikan dampaknya pada triwulan IV-2013.

”Jadi, defisit transaksi berjalan akan turun, tetapi belum tentu signifikan karena komponen yang cukup besar adalah impor BBM. Jadi, kalau konsumsi BBM masih tinggi atau bahkan melampaui kuota, penurunan defisit yang signifikan sulit dicapai,” kata Prasetyantoko.

Skenario pemerintah, defisit transaksi berjalan triwulan III-2013 adalah 3,3-3,5 terhadap PDB. Pada akhir tahun 2013, targetnya adalah 3,4 persen.

Secara terpisah Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, A Tony Prasetiantono menyatakan, peningkatan belanja oleh berbagai pihak akan terjadi di akhir tahun. Pihak yang dimaksud antara lain pemerintah, perusahaan swasta, dan individu. Belanja individu terutama terjadi pada masa liburan keluarga. Ini semua mendorong pertumbuhan di akhir tahun.

Tony memperkirakan pertumbuhan ekonomi triwulan IV-2013 berkisar 5,7 persen-5,9 persen. Secara akumulatif pertumbuhan tahun 2013 diperkirakan 5,8 persen.

”Ini masih cukup baik di tengah tekanan krisis global saat ini,” kata Tony. (LAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com