Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sentimen Negatif Masih Kepung IHSG

Kompas.com - 13/11/2013, 07:49 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan diproyeksikan masih akan melemah dalam perdagangan Rabu (13/11/2013). Sentimen negatif baik dari eksternal maupun internal masih mengepung IHSG.

Bursa Wall Street ditutup turun semalam waktu Indonesia di tengah penurunan kinerja perusahaan minyak Petrobras dan spekulasi percepatan tapering. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,21 persen; Indeks S&P500 melemah 0,24 persen, dan Indeks Komposit Nasdaq ditutup nyaris tak bergerak.

Di dalam negeri, sentimen pelemahan rupiah berjejalan dengan dinaikkannya suku bunga acuan BI Rate ke level 7,50 persen masih akan menjadi faktor penekan. Sinyal pelambatan ekonomi memengaruhi proyeksi kinerja para emiten di Bursa Efek Indonesia.

Kemarin IHSG ditutup turun cukup dalam sebanyak 61,08 poin (1,38 persen) ke level 4.380,64 dengan jumlah transaksi sebanyak 9,1 juta lot atau setara dengan Rp 5,2 triliun. Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih di pasar reguler sebesar Rp 482 miliar dengan saham yang paling banyak dijual antara lain BBRI, BMRI, BBNI, INTP dan INDF.

Mata uang rupiah terdepresiasi ke Rp 11.605 per dollar AS. Secara teknikal, menurut Riset KDB Daewoo Securities Indonesia, penurunan IHSG kemarin adalah break support di level 4.403, hingga support selanjutnya di level 4.191 sekaligus gapi dengan volume menurun, stochastic deathcross, dan PSAR masih berada pada sinyal downtrend.

Untuk perdagangan hari ini diperkirakan IHSG akan kembali melanjutkan penurunannya, dengan support 4.191 dan resistance 4.403. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah BWPT, ITMG dan JSMR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com