Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Janet Yellen Melaju Menuju Tampuk The Fed

Kompas.com - 22/11/2013, 11:05 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

WASHINGTON, KOMPAS.com - Komite Perbankan Senat AS, Kamis (21/11/2013), menyetujui pencalonan Janet Yellen yang diusulkan Presiden Amerika Serikat Barack Obama, untuk menggantikan Ben Bernanke memimpin The Fed. Pemungutan suara di Senat dijadwalkan setelah dua pekan masa liburan Thanksgiving.

Yellen (67), diperkirakan akan mulus mendapat dukungan dari Senat. Bila disetujui, Yellen akan memimpin The Fed pada Februari 2014, setelah Bernanke pensiun di akhir Januari 2014. Jika terpilih, Yellen akan menjadi perempuan pertama yang menjadi Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat.

"Yellen adalah seorang model calon Ketua Fed," ujar Ketua Komite Senat Perbankan Tim Johnson. Saat ini Yellen adalah Wakil Ketua The Fed, dengan latar jabatannya sebagai Presiden The Fed San Francisco enam tahun ini. Yellen sudah masuk ke Dewan Gubernur The Fed pada 1990-an.

"Dia telah mengabdikan sebagian besar karir profesional dan akademisnya untuk mempelajari pasar tenaga kerja, pengangguran, kebijakan moneter, dan ekonomi," kata Johnson.

Berbicara dalam sidang komite pada pekan lalu, Yellen mengatakan bahwa Fed memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk meningkatkan ekonomi yang berkinerja jauh di bawah potensinya.

"Yellen memahami tantangan yang dihadapi perekonomian kita dan keseimbangan Fed harus dicapai karena kita menavigasi jalan kembali ke lapangan kerja penuh," kata Johnson. Komite Perbankan Senat menyetujui pencalonan Yellen dengan perolehan dukungan 14 berbanding 8 penolakan.

Senator Joe Manchin dari West Virginia menjadi satu-satunya anggota panel dari Partai Demokrat yang menolak pencalonan Yellen. Sebaliknya dari kubu Republik, Bob Corker dari Tennessee, Tom Coburn dari Oklahoma dan Mark Kirk dari Illinois, memberikan dukungan untuk pencalonan Yellen.

Perjalanan Yellen

Jalan Yellen untuk menduduki kursi tertinggi The Fed akan lebih mudah, setelah pada pertemuan Kamis disepakati pemungutan suara di sidang penuh Senat tak lagi butuh 60 dukungan untuk memenangkannya. Yellen cukup mendapatkan suara mayoritas untuk terpilih di sidang Senat penuh.

Selain menjadi perempuan pertama yang akan menjadi Gubernur The Fed, Yellen yang dicalonkan Obama pada Oktober 2013 ini pun akan menjadi calon dukungan Demokrat pertama sejak Paul Volcker mundur pada 1987.

Dalam pidato pencalonannya pekan lalu, Yellen membawa harapan ke pasar Amerika, bahwa stimulus 85 miliar dollar AS untuk pembelian obligasi negara belum akan segera dikurangi. Isu ini berkebalikan dengan wacana yang digulirkan Bernanke pada Mei 2013, yang langsung membuat sektor keuangan global menggeliat hebat.

Meski demikian, selama ini Yellen dikenal sebagai sekutu Bernanke. Keduanya punya pandangan yang sama bahwa bank sentral harus turut serta membantu pemulihan perekonomian dalam menentukan alur kebijakan moneternya. Keduanya sependapat bahwa indikator seperti angka pengangguran pun harus menjadi salah satu pertimbangan dalam pengambilan kebijakan moneter bank sentral.

Dalam pidatonya pekan lalu, Yellen menyatakan kebijakan stimulus yang dikucurkan setelah krisis keuangan yang dipicu skandal subprime mortgage pada 2008, telah mendukung perekonomian dengan menjaga tingkat suku bunga pinjaman jangka panjang.

Sejak dikucurkan, stimulus itu telah memberikan kepemilikan obligasi negara senilai lebih dari 4.000 triliun dollar AS, empat kali lipat dari posisi sebelum krisis 2008. Bagi kubu Republik, kucuran stimulus ini dikhawatirkan bakal membanjiri sistem keuangan dengan uang yang dapat memicu gelembung aset karena naiknya harga saham dan properti.

Sumber: Ant/Xinhua/AP/Berbagai sumber lain

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com