Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andalan Finance Tetap Fokus Biayai Mobil Bekas

Kompas.com - 25/11/2013, 17:33 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Andalan Finance Indonesia tetap fokus dalam pembiayaan mobil bekas. Adanya mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) tak membuat perseroan menambah porsi pembiayan mobil baru.

Managing Director Andalan Finance Frans F. R. menjelaskan, meskipun saat ini LCGC muncul di pasaran, yang lebih menarik bagi perseroan adalah pembiayaan mobil bekas. Pada tahun 2014 mendatang pun porsi pembiayaan mobil bekas tetap lebih besar dibandingkan mobil baru, yakni dengan perbandingan 70 persen mobil bekas dan 30 persen mobil baru.

"(Porsi pembiayaan) tetap sama, karena walaupun mobil baru itu murah, ada LCGC, tetap bunganya pun murah. Yang lebih menarik buat kita untuk yang used car. Tapi tetap terlepas dari itu, permasalahannya bukan hanya mobil baru atau bekas. Yang kita jaga adalah kolektibilitas," kata Frans di Jakarta, Senin (25/11/2013).

Lebih lanjut, Frans mengungkapkan setidaknya ada dua hal yang mendasari perseroan lebih fokus untuk membiayai mobil bekas dibanding mobil baru. Pertama, marjin harga dan kedua, nilai depresiasi yang berbanding cukup jauh.

"Mobil bekas kita harapkan margin yang lebih tinggi. Kedua, depresiasi mobil bekas jauh lebih kecil daripada mobil baru. Dari situ sudah mengelola risiko secara bagus. Misalnya, ada mobil baru harganya Rp 100 juta, kita tidak tahu nantinya depresiasinya berapa persen. Kalau mobil bekas kan kita langsung tahu. Itu salah satu pendekatan kita kenapa kita segmennya mobil bekas," jelasnya.

Terkait dengan sindikasi dengan Bank Permata sebagai Mandated Lead Arranger senilai Rp 380 miliar yang ditandatangani hari ini, Frans mengatakan perseroan akan menggunakan dana tersebut untuk keperluan pembiayaan mobil bekas.

"Sebenarnya sindikasi ini tadinya di-arrange Rp 500 miliar, dan untuk tahun depan kalau dengan situasi awal business plan kita harusnya sindikasi ketiga dengan Bank Permata sebagai Mandate Lead Arranger Rp 2 triliun. Tapi saya sudah bicara dengan pihak bank kemungkinan untuk yang ketiganya Rp 1 triliun. Kontribusinya hanya maksimum 10 persen, makanya ada yang ketiga. Tetap mandate lead arrangernya adalah Bank Permata," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com