Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kartu Flazz Bisa Dipakai untuk Tiket KRL Commuterline

Kompas.com - 08/12/2013, 15:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kartu Flazz yang diterbitkan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kini bisa digunakan untuk pembayaran tiket KRL Commuter Jabodetabek (KCJ) per hari ini, Minggu 8 Desember 2013.

Direktur Utama PT KCJ, Tri Handoyo mengatakan, pada prinsipnya penggunaan kartu Flazz sama Kartu Multi Trip (KMT). Untuk dapat melakukan perjalanan, pemilik kartu harus memastikan ada saldo minimal Rp 7.000, dan untuk menggunakannya tinggal di tap saja di mesin pintu masuk yang tersedia di stasiun KRL jabodetabek.

Tapi, jika baru pertama kali menggunakan Flazz untuk KRL, terlebih dulu harus mengaktivasikan kartu tersebut di loket stasiun. Selanjutnya kartu sudah bisa digunakan di seluruh KRL Jabodetabek.

"Diharapkan dengan hadirnya Flazz BCA, transaksi pada perjalanan KRL menjadi semakin mudah, cepat, praktis, nyaman dan memperkecil resiko yang mungkin terjadi pada penggunaan uang tunai," Tutur Tri saat peresmian penggunaan kartu Flazz di Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (8/12/2013).

Tri mengungkapkan, sejak e-ticketing dan tarif progresif diterapkan secara menyeluruh pada 1 Juli 2013 lalu, pengguna jasa KRL dapat menggunakan pilihan tiket harian berjaminan (THB) untuk 1 kali perjalanan atau KMT untuk tiket berlangganan.

Hingga saat ini, 55 persen pengguna jasa telah menggunakan KMT Penerapan e-ticketing dan tarif progresif sendiri membawa penambahan jumlah penumpang secara signifikan. Setiap harinya terdapat sekitar 600.000 transaksi pada perjalanan KRL di Jabodetabek. (Rr Dian Kusumo Hapsari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com