"Saran kami, untuk memperbaiki perekonomian berdasarkan makro-ekonomi, Pemerintah Indonesia harus terus menurunkan ketimpangan neraca, menurunkan inflasi, dan memperbaiki nilai tukar," kata dia saat berbincang dengan wartawan di Bank Indonesia, Jakarta, Selasa (17/12/2013).
Lebih lanjut, dia menuturkan bahwa upaya jangka pendek yang bisa dilakukan guna menurunkan ketimpangan neraca adalah dengan mengurangi subsidi bahan bakar minyak. Subsidi energi, imbuhnya, harus disesuaikan untuk mengatasi defisit transaksi berjalan.
"Subsidi energi sangat memberatkan. Apa pun yang bisa pemerintah lakukan untuk (mengurangi) itu, akan sangat membantu menurunkan defisit neraca berjalan," ucapnya.
Sementara itu, upaya jangka panjangnya adalah pemerintah harus melakukan reformasi struktural, misalnya dalam hal ekspor. Dia mengatakan, Indonesia selama ini mengandalkan lebih dari 45 persen ekspor dari komoditas. Benedict menyarankan agar Indonesia melakukan diversifikasi pasar.
"Selain itu, harus ada pertumbuhan lapangan kerja yang lebih banyak sehingga outlook ekonomi ke depan lebih cerah. Harus ada pembenahan jangka pendek dan struktural," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.