Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 5 Negara dengan Perekonomian Terburuk di Dunia Tahun 2013

Kompas.com - 22/12/2013, 15:49 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNNMoney

KOMPAS.com
- Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) merilis lima negara dengan perekonomian terburuk di dunia pada tahun 2013 ini. Lembag keuangan dunia itu menilai perekonomian kelima negara ini berdasarkan beberapa aspek, seperti produk domestik bruto (PDB), inflasi, utang dan pengangguran.

Berikut kelima negara tersebut:

1. Republik Afrika Tengah
Produk domestik bruto (PDB) negara ini pada tahun 2013 diperkirakan menyusut hingga -14,5 persen.  Meningkatnya frekuensi perang sipil adalah latar belakang terpuruknya ekonomi negara ini hingga menjadi yang terburuk di dunia pada tahun 2013. Ketidakstabilan situasi dan korupsi telah menghambat negara itu untuk memanfaatkan kekayaan alam yang ada, seperti emas, kayu, berlian, dan uranium.  IMF memprediksi akan terjadi stabilisasi pada tahun 2014 mendatang.

2. Malawi
Hampir setengah dari penduduk Malawi hidup di pedesaan dengan pendapatan kurang dari 1 dollar AS per hari. Ketahanan pangan merupakan tantangan konstan bagi negara di Afrika bagian selatan yang memiliki sejarah keterbelakangan ini. Kekurangan devisa parah membuat Malawi tidak dapat mengimpor barang penting seperti bahan bakar dan obat-obatan pada tahun 2012, mendorong reformasi yang berdampak pada bantuan luar negeri terhadap barang-barang yang sangat dibutuhkan. IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun 2013 mencapai 5 persen, namun, negara ini tetap menjadi salah satu negara termiskin di dunia.

3. Iran
Inflasi Iran tahun 2013 diperkirakan mencapai 42,3 persen. Pemberian sanksi telah menciptakan kemunduran selama setidaknya 2 tahun bagi negara kaya minyak ini, mendorong penurunan nilai mata uang dan menyebabkan melonjaknya inflasi. Iran mencapai kesepakatan awal dengan enam kekuatan dunia pada November lalu, memberikan jaminan atas program nuklirnya dengan imbalan relaksasi atas beberapa sanksi. Sementara kesepakatan tersebut dapat membuka jalan bagi perdagangan yang lebih bebas dengan Barat, banyak sanksi termasuk larangan ekspor minyak ke AS dan Eropa tetap berlaku, berdampak pada hambatan ekonomi yang terus berlanjut.

4. Makedonia
Tingkat pengangguran mantan pecahan Yugoslavia ini tahun 2013 diperkirakan mencapai 30,02 persen. Tingkat pengangguran Makedonia menempati urutan teratas selama 2 tahun berturut-turut. IMF memprediksi hampir sepertiga pekerja di negara Eropa tenggara ini akan kehilangan pekerjaan tahun ini. Namun demikian, perekonomian yag ditopang pertanian, tekstil, dan ekonomi diharapkan tumbuh signifikan pada tahun ini.

5. Jepang
Meski tahun ini pertumbuhan Jepang lebih tinggi dibanding negara-negara berkembang, namun tingkat pertumbuhan negeri Sakura ini melambung hingga 244 persen terhadap PDB.

Negera perekonomian ketiga terbesar dunia ini menjalankan program Abenomics, guna mengakhiri stagnasi dan jatuhnya harga. Ini termasuk stimulus moneter yang masif dan belanja pemerintah. Terkait disiplin fiskal, pemerintah juga menaikkan pajak konsumsi.

Utang Jepang diprediksi sebesar 244 persen terhadap PDB pada 2013. Sebagai pembanding, utang pemerintah AS diprediksi 105 persen terhadap PDB tahun ini, sementara Yunani 175 persen.

Sekedar informasi, pemerintah menggunakan indikator utang yang disebut rasio utang luar negeri terhadap PDB. Berdasarkan perhitungan rasio itu, utang luar negeri pemerintah Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Jepang dan AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com