Peningkatan tersebut terlihat dari peningkatan pertumbuhan bulanan dan tahunan pada Indeks Penjualan Riil (IPR), yang masing-masing tumbuh meningkat menjadi 1,5 persen (month to month, mtm) dan 14,0 persen (year on year, yoy) dari bulan sebelumnya 1,2 persen (mtm) dan 12,9 persen (yoy).
"Kenaikan penjualan dialami oleh seluruh kelompok barang, kecuali kelompok suku cadang dan aksesoris serta kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya," tulis BI dalam keterangan resminya, (8/1/2014).
Indikasi berlanjutnya peningkatan konsumsi juga ditunjukkan oleh perkiraan IPR dan ekspektasi penjualan beberapa bulan ke depan. IPR Desember 2013 diperkirakan tumbuh lebih tinggi, yakni 8,4 persen (mtm) atau 18,3 persen (yoy).
Adapun ekspektasi penjualan 3 dan 6 bulan mendatang pun memperlihatkan kenaikan indeks, yang didorong membaiknya daya beli masyarakat.
"Survei juga mengindikasikan masih adanya tekanan kenaikan harga dari sisi pedagang pada 3 bulan dan 6 bulan ke depan. Tekanan ini dipengaruhi oleh tingginya harga bahan baku impor terkait pelemahan nilai tukar dan naiknya biaya produksi karena kenaikan tarif listrik dan upah," kata BI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.