Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom: Indonesia Selalu Gagal Hadapi Perdagangan Bebas

Kompas.com - 27/01/2014, 20:44 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom Didik J Rachbini menyatakan Indonesia selalu gagal dalam menghadapi perdagangan bebas. Padahal, ibarat ujian kenaikan kelas, momentum tersebut sangat penting bagi Indonesia dan Indonesia tak berhasil.

"Kita ini banyak menghadapi kebijakan ekonomi global seperti Komunitas Ekonomi Asean (Asean Economic Community/AEC). Ini sebenarnya seperti ujian naik kelas, yang sebenarnya itu momentum penting. Tapi (kita) celaka terus, karena tidak dipersiapkan," kata Didik ditemui usai diskusi di Menara Kadin, Jakarta, Senin (27/1/2014).

Didik menuding perjanjian perdagangan bebas antara Asean dan China menjadi biang kerok dari defisit perdagangan Indonesia. Ia menengarai, hal tersebut terjadi lantaran basis produksi di dalam negeri tidak dipersiapkan dengan baik.

"Dan itu dimulai dari zaman Megawati, lalu SBY, dan (sekarang) ditambah-tambah lagi objek liberalisasinya," ujarnya.

Perdagangan internasional, lanjut Didik, ibarat pula bermain kartu. Jika lawan membuka satu kartu, maka Indonesia juga membuka saja satu kartu.

"Jangan sana buka 1, kita buka 5. Sekarang begitu juga AEC. Dari negara di kawasan yang paling diuntungkan itu Singapura," lanjut Didik.

Menurutnya, Singapura dengan jumlah penduduk (pasar) yang sangat sedikit, namun unggul dalam jasa, akan mendapat banyak keuntungan dari AEC. Sebaliknya, Indonesia, negara dengan penduduk terbesar ke-4 dunia merupakan pasar yang menarik diperebutkan di kawasan Asean.

"Singapura pasarnya kecil, kita pasarnya besar. Itu satu kenaifan yang tidak pernah kita pikirkan. Makanya, yang sangat kita perlukan adalah diplomasi yang kuat dalam investasi dan perdagangan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Work Smart
Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Whats New
Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com