Dumb Starbucks benar-benar identik dengan Starbacks asli. Dari segi dekorasi ruangan, logo, menu hingga kemasan disamakan dengan Starbucks, hanya menambahkan kata "Dumb" di depan merek ritel kopi terkenal ini.
Gerai Dumb Starbucks pun langsung ramai oleh antrian. Lini masa ramai oleh kicauan para pengunjung. Media massa, mulai Business Insider, BBC, hingga Time memberitakan mengenai Dumb Starbucks.
Sementara sang empu merek, Starbucks, langsung bereaksi terhadap ulah Fielder tersebut. "Kami menghargai humor, tetapi mereka tidak bisa menggunakan nama kami, yang dilindungi oleh hukum," ucap juru bicara Starbucks Laurel Harper seperti dikutip AP.
Adapun Dumb Starbucks berkilah, bahwa gerainya dilindungi oleh "parody law". Dalam FAQnya (frequent asked question), Dumb Starbucks menyebutkan, bahwa dengan menambahkan kata "dumb", secara teknis pihaknya bercanda dengan Starbucks, dengan demikian diperbolehkan menggunakan merek Starbucks sesuai dalam hukum "Fair Use".
"Di mata hukum ini, gerai kopi kami secara teknis merupakan galeri seni, dan kopinya pertimbangkan saja sebagai produk seni," sebutnya.
Tetapi seorang profesor hukum dari University Notre Dame Mark McKenna menyarankan agar Dumb Starbucks lebih menajamkan teori hukumnya. "Fair Use dapat melindungi parodi atas material hak kepemilikan, tetapi merek dagang seperti logo mempunyai perlakuan yang berbeda, sehinggga Dumb Starbucks mungkin bisa melanggar hal itu," ucapnya.
Fielder sendiri dalam konferensi pers mengatakan, bahwa dirinya tidak memerlukan izin dari Starbucks dan dia senang Starbucks tidak mempersalahkan kasus yang menurut Fielder, Starbucks tahu tidak akan menang.
Kabar terbaru, gerai Dumb Starbucks ini akhirnya ditutup oleh pihak berwenang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.