Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Catatan Prestasi Gita Menurut Presiden

Kompas.com - 12/02/2014, 13:01 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mencatat sejumlah keberhasilan yang dilakukan Gita Wirjawan selama dua tahun tiga bulan menjabat Menteri Perdagangan. Gita mengundurkan diri per 31 Januari 2014, kemudian posisinya diisi mantan Duta Besar RI untuk Jepang dan Federasi Mikronesia, Muhammad Lutfi.

Menurut Presiden, Gita telah berhasil menjaga dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional di tengah gejolak perekonomian dunia. “Banyak hal yang dilakukan Gita untuk ikut memajukan perdagangan kita, dan ikut menjaga dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Kita tahu bahwa perekonomian dunia sedang tidak cerah meskipun tahun-tahun terakhir ini ada tanda-tanda recovery (pemulihan). Oleh karena itu, memelihara perdagangan internasional, utamanya ekspor kita di luar negeri, bukan sesuatu yang mudah,” kata Presiden dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (12/2/2014).

Dalam jumpa pers tersebut, Presiden secara resmi mengumumkan Lutfi sebagai pengganti Gita. Turut mendampingi yakni Presiden, Wakil Presiden Boediono, Gita, dan Lutfi. Kepala Negara juga menilai Gita berhasil meminimalkan dampak gejolak ekonomi global terhadap ekspor Indonesia di luar negeri.

Selain itu, menurut Presiden, Kementerian Perdagangan di bawah kepemimpinan Gita berhasil merampungkan Undang-Undang Perdagangan bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat. “Alhamdulillah bisa dirampungkan, dan ini tonggak sejarah bahwa kita memiliki undang-undang perdagangan yang baru dan sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman,” tutur Presiden.

Di samping itu, lanjut Presiden, Gita telah mencatat prestasi ketika mengikuti Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-9 Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Konferensi yang berlangsung di Bali tersebut, kata Presiden, menghasilkan keputusan yang signifikan terkait "Putaran Doha", yang selalu dirundingkan dalam 10 tahun terakhir.

Bila disepakati, Putaran Doha menjamin alur perdagangan barang dan jasa yang bebas dari hambatan di penjuru dunia sekaligus membantu negara-negara miskin dan berkembang dengan memberi sejumlah fasilitas khusus bagi mereka dalam perdagangan internasional.

“Doha Round (Putaran Doha) sudah terhenti atau deadlock bertahun-tahun, lebih dari 10 tahun, akhirnya di Bali-lah kita mencapai hasil signifikan, dan itu membuka peluang lebih lengkap lagi bagi penuntasan Doha Development Agenda, itu juga prestasi, saya ucapkan terima kasih,” tutur Presiden.

Terakhir, Presiden mendoakan agar karier politik Gita bisa berhasil selepas menjabat Mendag. Gita mengundurkan diri dari jabatan Mendag dengan alasan ingin fokus menjalani Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat. Dia juga mengaku tak mau memiliki konflik kepentingan jika harus menjalani konvensi dengan tetap menjadi seorang menteri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com