Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tumbuh Lebihi Ekspektasi, Ekonomi Zona Euro Tak Cukup untuk Tekan Pengangguran

Kompas.com - 15/02/2014, 04:01 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber AP
BRUSSELS, KOMPAS.com - Ekonomi zona euro tumbuh 1,2 persen sepanjang 2013, setelah Eurostat melaporkan pada Jumat (14/2/2014) ekonomi kawasan itu tumbuh 0,3 persen pada kuartal keempat 2013. Pertumbuhan kuartal itu melampaui ekspektasi 0,1 persen. Namun, angka itu tak cukup untuk menekan angka pengangguran yang terlanjur membumbung.

Pengangguran merupakan salah satu masalah ekonomi terbesar di Eropa, tak hanya zona euro. Apalagi, pengangguran ini didominasi oleh kalangan muda. Angka pengangguran kalangan muda banyak dicatatkan negara-negara anggota Uni Eropa yang terbelit krisis utang.

Pada 2013, ekonomi zona euro keluar dari resesi setelah meredanya krisis utang. Namun, para pengusaha belum dapat merekrut lebih banyak pekerja. Rata-rata angka pengangguran di Uni Eropa masih tercatat 12 persen, tak banyak berubah dari data pada 2012.

Tak hanya menciptakan ketidakpastian ekonomi rumah tangga dan menekan belanja konsumen, angka pengangguran yang tinggi ini pun merupakan beban bagi kas negara di kawasan tersebut. Di Uni Eropa, pengangguran mendapatkan semacam jaminan sosial. Bersamaan, pemasukan negara dari pajak pendapatan dan kegiatan ekonomi meleset dari target.

Beban tak merata di Uni Eropa

Beban yang ditanggung Uni Eropa, beranggotakan 28 negara di kawasan Eropa, tidaklah merata. Kesepakatan membentuk blok kawasan dengan mata uang tunggal, euro, memberikan konsekuensi yang tak ringan.

Jerman, adalah negara di Uni Eropa dengan angka pengangguran 5 persen, terendah di kawasan. Sebaliknya, di negara-negara yang sebelumnya terbelit krisis utang, angka pengangguran berlipat kali dibandingkan Jerman.

Yunani, misalnya, mencatatkan angka pengangguran di kisaran 28 persen. Spanyol pun tak lebih baik, dengan angka pengangguran 25 persen. Persentase pengangguran di kalangan muda di kedua negara itu lebih mengejutkan lagi. Yunani dan Spanyol mencatat hampir 60 persen tenaga kerja berusia hingga 25 tahun tak bekerja.

"Bahkan bila ekonomi (zona euro) pada kuartal empat (2013) tumbuh lebih cepat lagi, tetap akan butuh waktu bertahun-tahun untuk memberikan kembali pekerjaan pada rekor pengangguran ini," kata Bill Adam, analis dari PNC.

Sebagai perbandingan, Amerika yang mengawali krisis keuangan global pada 2008, hanya mencatatkan angka pengangguran 6,6 persen berdasarkan data per Januari 2014. Itu pun sudah merupakan angka pengangguran terburuk dalam lima tahun terakhir di Amerika Serikat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com