Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pos Indonesia Enggan Kerjasama dengan Banyak Bank

Kompas.com - 20/02/2014, 15:21 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam kerjasama dengan pihak perbankan, PT Pos Indonesia memilih tidak ingin bekerjasama dengan banyak bank.

Direktur Utama PT Pos Indonesia Budi Setiawan mengatakan, untuk channeling, perseroan mengaku perseroan lebih senang bekerjasama secara optimal dengan satu bank saja.

Budi menjelaskan dalam kerjasama dengan perbankan, perseroan mempertimbangkan target pasar yang disasar kedua belah pihak. Ini agar kedua belah pihak dapat bersama-sama mengembangkan segmen pasar tersebut.

"Kami kerjasama dengan bank itu lebih ke market yang mau disasar. Market PT Pos hanya C dan D ke bawah. A dan B tidak, sehingga kita hanya bekerjasama dengan satu bank yang segmennya hampir sama dengan kita," kata Budi di Jakarta, Kamis (20/2/2014).

Lebih lanjut Budi menjelaskan, Pos Indonesia tak mau bekerjasama dengan banyak bank. Dengan bekerjasama hanya dengan satu bank, pekerjaan dan pelayanan dapat lebih efektif dan optimal.

"Tidak mau kerjasama dengan banyak bank. Toh market-nya juga sama Lebih baik satu tapi maksimal. Kalau kebanyakan nanti takut kanibalisme. Dengan satu bank, kita bisa sama-sama mengembangkan market dan apa yang bisa dioptimalkan layanan nasabah," jelasnya.

Budi mengungkapkan, channeling merupakan salah satu pos perseroan dalam sektor jasa keuangan. Selain itu, layanan jasa keuangan Pos Indonesia meliputi Pos Pay yang melayani pembayaran tagihan seperti listrik, air, kredit pembiayaan dan sejenis, transfer uang dan remitansi, dan distribusi keuangan seperti misalnya dana pensiun.

"Untuk bank channeling kami kerjasama dengan BTN. Salah satunya untuk menyalurkan kredit dan produk tabungan," jelas Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com