Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BSN: Hindari Kepentingan Bisnis dalam Sertifikasi Halal

Kompas.com - 06/03/2014, 15:59 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Standarisasi Nasional (BSN) Bambang Prasetya mengatakan dalam melakukan sertifikasi halal terhadap suatu produk, maka segala kepentingan harus dilepaskan.

"Sertifikasi halal harus dilepaskan dari konflik kepentingan. Harus senetral mungkin, sepolos mungkin," kata Bambang di Kantor Pusat BSN, Kamis (6/3/2014).

Lebih lanjut Bambang menyatakan, dalam melakukan sertifikasi halal, arahnya harus dilakukan dengan sejelas mungkin. Selain itu, proses sertifikasi halal pun harus akuntabel, karena hal ini demi kemaslahatan dan kenyamanan umat atau masyarakat.

"Yang terpenting adalah bagaimana masyarakat bisa aman dengan kehalalan itu. Sistem sertifikasinya juga harys diterima dan harus mengacu kepada sistem yang terbukti sudah bertahun-tahun lamanya berjalan dan tidak ada masalah," ujar Bambang.

"Setiap orang yang membahas ini (sertifikasi halal) harus melepaskan kepentingan. Kalau belum apa-apa sudah tercampur urusan bisnis ya susah. Yang terpenting adalah umat dulu. Masak kita membiarkan produk-produk kita enggak jelas?" paparnya.

Bambang menyatakan dengan tidak mencampuradukkan kepentingan dan melakukan sertifikasi dengan sistem yang jelas, maka akan berdampak kepada meningkatnya daya saing produk-produk dengan label halal asal Indonesia di kancah internasional. Apalagi, Masyarakat Ekonomi ASEAN akan segera dijelang.

"Kan sebentar lagi ada pasar bersama regional. Kalau kita tidak bisa bersaing bagaimana? Sekarang produk-produk halal negara lain sudah membanjiri," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com