Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek PLTU Batang Tetap Berjalan

Kompas.com - 07/03/2014, 11:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Batang senilai Rp 35 triliun di Kabupaten Batang, Jawa Tengah tampaknya akan jauh dari jadwal selesai di bulan September 2014 mendatang, meski proyek tersebut sudah dimulai sejak Oktober 2012.

Saat ini, proses pembangunannya masih banyak menuai protes dari warga terkait pembebasan lahan dan protes dari organisasi lingkungan seperti Greenpeace dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi).

Meski demikian, pembangunan PLTU Batang tetap berjalan sebab proyek ini merupakan mega proyek yang masuk ke dalam proyek Fast Track Program 10.000 Megawatt (MW).

Bagiyo Riawan, Direktur Pengadaan Strategis dan Energi Primer PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengatakan, perkembangan terakhir pembangkit berkapasitas 2.000 MW itu sudah menemui titik cerah. Saat ini, pembebasan lahan sudah 85 persen dan lokasi pembangunan pembangkit tidak akan dipindah.

"Pembangkit tetap dibangun di lokasi yang sama, kita tidak berminat untuk memindahkannya. Ini untuk antisipasi krisis listrik di Jawa pada tahun 2018," katanya, Kamis (6/3/2014).

Bagiyo bilang, untuk urusan lahan atau lokasi merupakan tanggung jawab pengembang, yakni PT Bhimasena Power Indonesia (BPI). "Kalau urusan pindah lokasi yang lebih tahu pihak BPI. Tapi, kami tetap akan lanjutkan di lokasi yang sudah ditetapkan dari awal, " kata dia.

PLTU Batang ini memang menjadi tumpuan harapan untuk Pulau Jawa sebab kapasitas listriknya cukup besar. Hanya saja, proyek ini tersendat lantaran persoalan pembebasan lahan dan penolakan warga sekitar. (Rani Nossar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com