Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PGN Teken Perjanjian Penjualan Gas untuk 17 Pelanggan Industri

Kompas.com - 19/03/2014, 15:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menandatangani pasokan gas dengan 17 pelanggan baru sektor industri di wilayah Tangerang, Banten.

Direktur Pengusahaan PGN Jobi Triananda Hasjim mengatakan, pelanggan baru tersebut akan menerima pasokan gas dengan total volume 550.000 m3 per bulan selama lima tahun. Penandatanganan perjanjian jual beli gas (PJBG) dengan 17 pelanggan baru itu dilakukan PGN SBU Distribusi Wilayah I Area Tangerang, Rabu.

"Tahun ini akan ada lagi 19 pelanggan lain sektor industri di Tangerang yang akan mendapatkan aliran gas PGN," ujar Jobi dalam keterangan resminya, Rabu (19/3/2014).

Dia mengatakan, penyediaan gas untuk industri menjadi bukti komitmen dan konsistensi PGN merealisasikan program konversi minyak ke gas yang diamanatkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sejak 2012.

"Sebagai BUMN yang lebih dari 48 tahun membangun infrastruktur dan mendistribusikan gas bumi di Indonesia, PGN akan terus berusaha memperluas pemanfaatan gas bumi bagi masyarakat, termasuk sektor industri. Pemanfaatan gas bumi yang efisien, ramah lingkungan, dan aman terbukti berhasil mendorong daya saing sektor industri nasional terus meningkat," jelasnya.

Dia menambahkan, program penyaluran gas bumi ke sektor industri juga merupakan langkah yang tepat untuk terus memperkuat perekonomian daerah.

Melalui pemanfaatan gas bumi, industri akan mendapatkan banyak manfaat seperti penghematan biaya energi, peningkatan kualitas pembakaran, dan biaya pemeliharaan produksi yang lebih ekonomis.

Industri juga akan mendapatkan kemudahan penanganan, karena pasokan gas bumi tidak memerlukan tempat penyimpanan serta tidak adanya limbah B3 yang dihasilkan.

Sektor industri di Tangerang yang selama ini menggunakan bahan bakar minyak dan berpotensi beralih ke gas bumi cukup banyak di antaranya keramik, gelas, baja, makanan, kimia, dan tekstil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com