Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerja Dapat Hak Lembur

Kompas.com - 10/04/2014, 07:50 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  Para pengusaha telah meliburkan buruh agar mereka dapat memberikan hak pilih di tempat pemungutan suara di tempatnya masing-masing. Perusahaan yang terpaksa tetap berproduksi memberi tenggang waktu bagi buruh untuk mencoblos baru kemudian masuk kerja dengan hak lembur.

”Untuk yang harus bekerja karena mengejar tenggat pengiriman barang ke luar negeri sudah diberikan dispensasi mencoblos selanjutnya bekerja dengan hak lembur,” kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofjan Wanandi, di Jakarta, Rabu (9/4/2014).

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar telah menetapkan hari Rabu sebagai hari libur untuk memberi kesempatan buruh menggunakan hak pilih mereka.

Di lapangan, aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok pada saat pelaksanaan pemilu berjalan setengah hari sejak pukul 13.00. Setelah pukul 13.00, peti kemas mulai diturunkan dari kapal yang membawanya. Hujan yang mengguyur kawasan tersebut tak menyurutkan semangat para buruh untuk tetap bekerja. ”Jadwalnya memang masuk kerja, tetapi mulai pukul 13.00. Pagi hari kami mencoblos dulu,” kata Subur (45), buruh bongkar muat.

Meskipun masuk pada hari libur nasional, para pekerja harian lepas di pelabuhan ini tidak mendapatkan uang lembur. Uang lembur didapatkan jika buruh bekerja pada pukul 16.00-20.00. Upah lembur per jam Rp 50.000. Jatah upah reguler Rp 200.000- Rp 370.000 per orang disesuaikan dengan jumlah buruh yang bekerja. Buruh harian ini bekerja dalam tiga shift masing-masing selama delapan jam.

Di Kawasan Berikat Nusantara Cakung, Jakarta Utara, jalan menuju pusat pabrik lengang. Salah satu pabrik pembuat kaus, PT Yeon Heung Megasari, meminta karyawannya masuk kerja mulai pukul 10.00 untuk membersihkan mesin.

”Kalau masuk pada hari libur seperti ini biasanya akan diberi uang lembur,” kata Supriyanto, petugas keamanan PT Yeon Heung Megasari. (A13/A14/HAM)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

Whats New
Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Whats New
Simak, 6 Tips Menjaga 'Work Life Balance'

Simak, 6 Tips Menjaga "Work Life Balance"

Work Smart
Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Whats New
Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Whats New
AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

Whats New
Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Whats New
Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Whats New
Kinerja 'Paylater Multifinance' Tetap 'Moncer' di Tengah Gempuran Produk Perbankan

Kinerja "Paylater Multifinance" Tetap "Moncer" di Tengah Gempuran Produk Perbankan

Whats New
Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

Whats New
Erick Thohir Resmikan Antara Heritage, Jadi Ikon Destinasi Wisata Sejarah dan Jurnalisme

Erick Thohir Resmikan Antara Heritage, Jadi Ikon Destinasi Wisata Sejarah dan Jurnalisme

Whats New
Medco Energi Bantu Ratusan Petani di Sumsel Budidaya Karet Organik

Medco Energi Bantu Ratusan Petani di Sumsel Budidaya Karet Organik

Whats New
Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

Whats New
 IHSG Koreksi Tipis, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.000

IHSG Koreksi Tipis, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.000

Whats New
Komitmen PGN Perluas Pemanfaatan Gas Bumi di HUT ke-59

Komitmen PGN Perluas Pemanfaatan Gas Bumi di HUT ke-59

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com