Menurut Chairul Tanjung, Ketua Komite Ekonomi Nasional, masalah tersebut diakibatkan karena pemerintah tidak mengerti ekspektasi masyarakat yang tinggi terhadap transportasi dan infrastruktur yang baik.
"Dengan income meningkat, status sosial meningkat. Nah, itu membuat ekspektasi orang akan transportasi juga meningkat. Teman-teman di Perhubungan dan di Pemerintah tidak mengerti tentang masalah ini," ujar Chairul Tanjung, Selasa (22/4/2014).
Chairul Tanjung yang biasa dipanggil CT itu memberikan contoh mengenai ekspektasi masyarakat yang meningkat seiring bertambahnya pemasukan dan status sosial. Menurut dia, ekspektasi masyarakat bisa dilihat dari bagaimana mereka menggunakan angkutan bus kota.
"Dulu saya gelantungan naik bus gak masalah. Sekarang kalau busnya penuh, saya marah. Dulu saya tunggu bus 30 menit gak marah, sekarang 5 menit saya marah. Dulu saya naik bus gak AC gak marah, sekarang naik bus yang gak ada AC-nya, saya gak mau. Semua itu karena ekspektasi masyarakat itu gak sesuai dengan delivery yang dilakukan pemerintah," katanya.
Di sektor perhubungan udara, CT menjelaskan beberapa masalah yang dihadapi pemerintah saat ini. Masalah tersebut mengenai kapasitas bandara yang tidak mampu menampung kenaikan jumlah penumpang.
Sementara itu, di sektor perhubungan laut, CT menyoroti masalah waktu tunggu barang yang lama di pelabuhan. Hal tersebut, menurutnya, membuat biaya distribusi barang menjadi sangat tinggi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.