Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Penyelundupan, HPP Gula Ditetapkan Hanya Rp 8.250 Per Kg

Kompas.com - 06/05/2014, 17:04 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah menetapkan harga patokan petani (HPP) gula kristal putih tahun 2014 sebesar Rp 8.250 per kilogram (kg). Angka ini jauh lebih rendah dari yang diusulkan Dewan Gula Indonesia sebesar Rp 9.500 per kg.

Menteri Perdagangan M Lutfi dalam keterangan resminya menyebut, harga gula dunia saat ini cenderung menurun. Oleh karenanya, harga eceran gula di dalam negeri saat ini menjadi tinggi atau di atas harga kesepadanan untuk impor. "Penerapan HPP yang terlalu tinggi dihindari karena dapat mendorong terjadinya rembesan gula rafinasi dan meningkatkan kemungkinan penyelundupan," sebut Lutfi, Selasa (6/5/2014).

Lutfi memastikan, tujuan dari penetapan HPP gula kristal putih 2014 ini demi kesejahteraan dan pendapatan petani. Dengan penetapan HPP gula kristal putih sebesar Rp 8.250 per kg, diharapkan ada upaya peningkatan produksi tebu dan produktivitas lahan sehingga menuju swasembada gula di dalam negeri.

Walau demikian, lanjut Lutfi, HPP ini bukanlah satu-satunya instrumen yang dapat mendukung kesejahteraan petani gula. "Peningkatan rendemen (keuntungan) menjadi hal yang tidak kalah penting dalam meningkatkan kesejateraan petani," ujarnya.

Sebagai informasi, penetapan HPP tersebut dituangkan melalui Permendag No.25/M-DAG/PER/5/2014 tentang Penetapan Harga Patokan Petani Gula Kristal Putih tahun 2014. Penetapan Permendag tersebut mengacu pada Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No.527/MPP/Kep/9/2004.

Dalam menetapkan besaran HPP gula kristal putih, Kemendag memperhatikan usulan Menteri Pertanian selaku Dewan Gula Indonesia dan hasil rapat koordinasi antarinstansi/lembaga serta asosiasi terkait.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penyaluran Kredit Ultra Mikro Capai Rp 617,9 Triliun di Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Ultra Mikro Capai Rp 617,9 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com