Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkatkan Perekonomian Natuna, Dahlan Minta Pemda Bangun Listrik Mandiri

Kompas.com - 07/05/2014, 11:56 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan mendorong pemerintah daerah Kepulauan Natuna untuk membangun listrik mandiri.

"Saya mengusulkan kemarin ke bupatinya dan pemda setempat , dua bidang pokok. Satu, mandiri listrik. Jangan sampai penduduk yang anggarannya begitu besar masyarakatnya tidak berlistrik," ungkap Dahlan ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Rabu (7/5/2014).

Hal itu, sebut Dahlan, disampaikan dirinya saat mengunjungi daerah tersebut pekan lalu.

Dahlan menjelaskan, APBD Natuna mencapai Rp 1,6 triliun, dan terbesar berasal dari bagi hasil minyak dan gas. Dia menuturkan, Natuna hampir tidak memiliki PAD sama sekali. Hal itu disebabkan PAD umumnya berasal dari retribusi pasar, sedangkan di kabupaten itu tidak punya pasar satu pun.

"PAD terbesar di sana itu dari bunga bank, karena kapubaten itu menempatkan uangnya di bank dan dapat bunga bank terus," jelas Dahlan.

Dia menambahkan, akan sangat sulit bagi PLN untuk melakukan elektrifikasi di kabupaten yang terdiri dari 120 pulau itu. Padahal, sambungnya, jika ada listrik maka perekonomian masyarakatnya akan tumbuh. Dahlan menuturkan, saat ini masyarakat di wilayah itu masih belum cukup ekonominya, baru pemdanya saja. "Jadi nanti BUMN akan menjadi pembina listrik mandiri, PLN bisa menjadi pembina," imbuh mantan Direktur Utama PLN tersebut.

Dahlan berharap, anggaran sebesar Rp 1,6 triliun itu bisa digunakan untuk mensejahterakan masyarakat, salah satunya dengan membangun perusahaan listrik daerah. Selain itu, dalam kunjungannya, Dahlan juga mengusulkan agar pemda Natuna mengembangkan perkebunan karet.

"Nanti di bawah binaan BUMN. Sehingga kalau rakyatnya menanam karet sampai 6.000 hektar itu kan berarti dimiliki 3.000 orang disana. Nanti rakyat dapat memiliki uang. Sekarang ini kan yang punya uang kan pemerintah saja di daerahnya," tambah Dahlan.

Untuk usulan ini, Dahlan menjelaskan, perkebunan karet bisa mencontoh perkebunan yang dikembangkan oleh PTPN VIII. Di sela-sela tanaman karet bisa ditanami pohon pisang dan sebagainya. "Saya mengusulkan supaya APBD ini untuk menghidupkan rakyat. Jangan untuk dihabiskan-habiskan yang tidak ada kaitannya ekonomi rakyat," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com