Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Besar Incar Burger King & Domino's

Kompas.com - 08/05/2014, 10:51 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Beberapa perusahaan besar dikabarkan tertarik membeli Burger King dan Domino's Pizza yang bakal dilepas oleh PT Mitra Adiperkasa (MAPI) tahun ini. Saat ini, calon pembeli sedang melakukan due diligence atas perusahaan yang mengelola dua merek tersebut.

Kabarnya, Grup Salim ikut tertarik membeli jaringan waralaba dari Amerika Serikat itu. Grup Salim memang sedang memperkuat jaringan bisnis ritel. Lewat PT Indofood CBP Sukses Makmur, Grup Salim telah menggandeng JC Comsa Corporation untuk mendirikan restoran Italia.

Anak usaha lainnya, PT Indoritel Makmur International (DNET) memiliki saham di PT Fast Food Indonesia, pemegang merek Kentucky Fried Chicken (KFC) di Indonesia.

Namun, Direktur Indoritel Makmur Evensius Go membantah rumor tersebut. "Tidak benar rumor itu. Kami sudah punya KFC yang nomor satu, ngapain mengincar yang lain," kata dia, Rabu (7/5/2014). Evensius bilang, Indoritel memilih mengembangkan gerai KFC ketimbang melakukan akuisisi perusahaan lain.

Kabar lain menyebutkan, perusahaan asal India turut mengincar Burger King dan Domino's Pizza. Dua nama disebut-sebut tertarik meminang Burger King dan Domino's Pizza di Indonesia, yakni perusahaan pengelola dana (private equity) Everstone Capital dan Tata Group.

Everstone didirikan oleh Atul Kapur dan Sameer Sain, dua warga keturunan India yang kini bermukim di Singapura sekaligus mantan bankir Goldman Sach. Everstone saat ini juga menguasai jaringan Burger King di India.

Tata Group, konglomerasi terbesar di India, juga memiliki lini usaha makanan dan consumer products di bawah bendera Tata Global Beverages. Salah satu portofolionya adalah jaringan gerai Domino's Pizza di India.

Benarkah kabar tersebut? Sejauh ini Mitra Adiperkasa masih menutup rapat informasi calon investor yang bakal mengambil alih dua merek dagang mereka.

Sekretaris Perusahaan Mitra Adiperkasa Fetty Kwartati hanya bilang, proses due diligence masih berlangsung dan transaksinya akan tuntas tahun ini. Sebagai catatan, lantaran kontribusi terhadap total kinerja tak optimal, PT Mitra Adiperkasa Tbk bakal melepas Burger King yang kini punya 47 gerai dan Domino's Pizza yang punya 60 gerai.

Menurut Fetty, kontribusi kedua merek dagang tersebut terhadap total pendapatan Mitra Adiperkasa kuartal I-2014 tak sampai 5 persen. Di kuartal I-2014, pendapatan Mitra Adiperkasa Rp 2,41 triliun. Kontributor terbesar dari kategori specialty store (64 persen), department store (23 persen), dan F&B (13persen). (Adisti Dini Indreswari, Anastasia Lilin Y)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Lima Emiten yang Akan Bayar Dividen Pekan Depan

Whats New
Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Pemerintah Dinilai Perlu Buat Formula Baru Kenaikan Tarif Cukai Rokok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com