Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu: IHSG Tembus 5.000, Mungkin Karena Arah Election Sudah Jelas

Kompas.com - 16/05/2014, 14:15 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Jumat (16/5/2014), berhasil menembus level psikologis 5.000. IHSG sesi I ditutup pada 5.011,33 atau naik 19,69 poin (0,39 persen) dibanding penutupan kemarin.

Menanggapi pencapaian IHSG yang tembus 5.000, Menteri Keuangan Chatib Basri menengarai ada pengaruh dari faktor eksternal, ditambah sedikit faktor internal.

“Data di Amerika Serikat ternyata tidak sebagus seperti yang diperkirakan, sehingga itu kemudian mem-boost arus modal ke emerging market. Jadi dari segi sentimen global ada gejala,” kata Chatib ditemui di Kantor Kemenkeu, Jumat (16/5/2014).

Selain data Amerika Serikat yang meleset dari prediksi, recovery di Jepang yang cukup bagus juga diyakini mengerek IHSG. Chatib mengatakan, pemulihan Jepang agaknya mendorong keyakinan atau sentimen pelaku pasar bahwa pada triwulan kedua, ekspor Indonesia ke negeri sakura itu naik.

“Kemudian tentu kalau kombinasi internal juga ada. Saya enggak mau berspekulasi, tapi mungkin arah election sudah jelas,” kata mantan Kepala BKPM tersebut.

Chatib menuturkan, tentunya pelaku pasar masih menunggu siapa capres-cawapres yang resmi maju ke putaran pilpres. Namun, menurutnya lagi, dengan dua pasangan yang maju, proses politik akan berlangsung lebih cepat, sehingga kepastian bagi pelaku pasar pun lebih cepat dibanding jika pilpres berlangsung dua putaran.

Meski demikian, Chatib enggan menyimpulkan bahwa kekhawatiran investor sudah selesai. Menurutnya, bagaimanapun ideologi market adalah profit. “Tapi kalau memang dua pasangan, mestinya satu putaran, karena mesti ada yang lebih dari 50 persen, kecuali yang golput banyak, saya enggak tahu, tapi paling enggak satu putaran, sehingga kalau proses itu tejadi Juli sudah ada Presiden kan, sehingga ketidakpastian politiknya jauh lebih rendah,” terang Chatib.

Tak hanya soal sentimen pasar, Chatib menambahkan, penguatan IHSG juga didorong oleh perbaikan makro ekonomi seperti current account defisit Indonesia yang lebih rendah dari perkiraan, serta inflasi yang jauh lebih rendah dari perkiraan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com