Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu Klaim Pemangkasan Anggaran Bentuk Tanggung Jawab SBY

Kompas.com - 20/05/2014, 14:56 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemangkasan anggaran Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp 100 triliun, dinilai sebagai bukti komitmen tanggungjawab Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam mengakhiri masa pemerintahaannya dengan transisi yang baik.

"Jadi sebetulnya ini adalah pengorbanan pemerintahan saat ini untuk menjamin pemerintahan baru yang masuk itu tidak ketemu dengan persoalan (defisit APBN melebihi 3 persen)," kata Menteri Keuangan, Chatib Basri, ditemui di Gedung Parlemen, Senayan, Selasa (20/5/2014).

Sebagai informasi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2014 tentang Langkah-Langkah Penghematan dan Pemotongan Belanja Kementerian/Lembaga Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2014.

Berdasarkan lampiran Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2014, seperti dikutip dari situs resmi Sekretariat Kabinet, tercantum rincian anggaran dari 86 Kementerian/Lembaga (K/L) yang harus dihemat.

"Total anggaran yang dihemat berdasarkan Inpres ini mencapai Rp 100 triliun, dari jumlah anggaran belanja K/L sebelumnya, yaitu Rp 637,841 triliun," sebutnya.

Chatib mengatakan, K/L pada masa pemerintahan ini sebaiknya menahan diri terlebih dahulu. Toh nantinya, pada tahun mendatang mereka bisa mengusulkan anggaran kembali. Pemotongan anggaran ini, lanjut Chatib, untuk menjaga defisit APBN tahun depan tidak jebol melebihi 3 persen, yang artinya pemerintahan baru definitif melanggar ketentuan perundang-undangan.

"Kan enggak bener (kalau pemerintaha baru dibiarkan melanggar APBN). Jadi, kita mesti menjaga agar pemerintahan baru tidak punya persoalan. Untuk itu KL pemerintahan sekarang berkorban," tuturnya.

Besaran pemangkasan anggaran bervariasi tergantung kebutuhan masing-masing K/L. Yang jelas nominal pemotongannya bervariasi, hingga maksimal 30 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com