Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Emiten Mengecewakan, Wall Street Merah

Kompas.com - 21/05/2014, 07:09 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com -Wall Street berakhir turun pada Selasa (20/5/2014) waktu setempat (Rabu pagi WIB), karena sejumlah laba emiten ritel sebagian besar mengecewakan dan setelah seorang pejabat Federal Reserve AS mendukung kenaikan suku bunga acuan lebih cepat dari beberapa perkiraan.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 137,55 poin (0,83 persen) pada 16.374,55.

Indeks berbasis luas S& P 500 melemah 12,25 poin (0,65 persen) menjadi 1.872,83, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq kehilangan 28,92 poin (0,70 persen) ke posisi 4.096,89.

Kerugian terjadi menyusul rentetan laporan laba dari para perusahaan ritel, yang sebagian besar mengecewakan. Di antara perusahaan yang jatuh terutama adalah Dick's Sporting Goods turun 18,0 persen dan Urban Outfitters merosot 8,8 persen.

Art Hogan, kepala strategi pasar di Wunderlich Securities, juga mengutip komentar dari Charles Plosser, Presiden Federal Reserve Bank of Philadelphia, yang mengatakan kondisi bisnis bisa mendorong bank sentral untuk menaikkan suku "lebih awal daripada yang diperkirakan."

Anggota Dow Home Depot mengatakan cuaca dingin membatasi penjualan pada kuartal pertama sekalipun pihaknya menaikkan perkiraan laba setahun penuh. Saham komponen Dow ini naik 1,9 persen.

Staples anjlok 12,6 persen setelah setelah melaporkan laba kuartal pertamanya 18 sen per saham, tiga sen di bawah ekspektasi analis. Sebagian dari pelemahan ini disebabkan penutupan toko-toko di Amerika Utara selama 12 bulan terakhir yang membantu mendorong penjualan 2,8 persen lebih rendah dari tingkat tahun lalu.

Perusahaan TJX, yang memiliki jaringan ritel TJ Maxx, Marshall, dan lain-lain, turun 7,6 persen karena laba dan pendapatan kuartal pertamanya meleset dari ekspektasi akibat kurs valuta asing yang tidak menguntungkan dan penjualan mengecewakan.

General Motors mengumumkan penarikan 2,4 juta lebih kendaraan di AS, karena raksasa produsen mobil itu terus berupaya mengatasi masalah keamanan di tengah skandal penarikan akibat kerusakan sistem pengapian.

Penarikan terbaru akan melipatgandakan biaya tambahan perusahaan menjadi 400 juta dolar AS, sebuah rekor untuk biaya penarikan. Saham GM merosot 3,5 persen.

Komponen Dow, Caterpillar, melaporkan bahwa penjualan mesin pada April anjlok 13 persen. Bank of America Merrill Lynch menilai statistik itu sebagai "mengecewakan tetapi tidak sepenuhnya mengejutkan" mengingat pelemahan dalam sektor pertambangan. Saham Caterpillar turun 3,6 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com