Pertama, mutiara laut selatan (south sea pearl) dengan negara produsen adalah Indonesia, Australia, Filipina dan Myanmar, dengan produksi per tahun sebesar 10 ton-12 ton.
Kedua, mutiara air tawar (fresh water pearl) dengan negara produsen adalah Tiongkok, dengan produksi per tahun sebesar 1.500 ton. Ketiga, mutiara Akoya (Akoya pearl) dengan negara produsen adalah Jepang dan Tiongkok, dengan produksi per tahun sebesar 15 ton-20 ton. Keempat, mutiara hitam (black pearl) dengan negara produsen adalah Tahiti, dengan produksi per tahun sebesar 8 ton-10 ton.
Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Saut P Hutagalung mengatakan, usaha industri budi daya mutiara di Indonesia telah ada sejak tahun 1970. Sekitar 70 pengusaha penanaman modal dalam negeri (PMDN) dan penanaman modal asing (PMA) dari Jepang dan Australia yang menggandeng pengusaha Indonesia mulai menggeluti dunia budi daya mutiara di perairan Indonesia.
“Dengan majunya teknologi dan potensi sumber alam yang luar biasa, maka Indonesia mengungguli industri mutiara dan berhasil menjadi produsen mutiara laut selatan sejak tahun 2005 sampai dengan kini,” jelas Saut dalam siaran persnya, Rabu (21/5/2014). (Handoyo)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.