Sekretaris Perusahaan BRI Budi Satria dalam keterangan resminya, Senin (2/6/2014) menyatakan, khusus untuk periode Januari-April 2014, perseroan berhasil menyalurkan KUR sebesar Rp 9,5 triliun. Fasilitas tersebut dikucurkan kepada lebih dari 700.000.
Meski cukup ekspansif, perseroan tetap berhati-hati dalam menyeleksi calon debitur KUR. Hal tersebut terlihat dari persentase kredit bermasalah (non performing loan/NPL) yang hanya di level 2,34 persen.
“Target kami memang usaha mikro dan pengusaha pemula, utamanya di pasar-pasar dan sentra perekonomian rakyat. Namun selain ekspansif kami juga melakukan pendampingan dan pembinaan. Hasilnya, bisa terlihat NPL KUR sangat terjaga pada level yang ideal,” lanjut Budi.
Porsi KUR BRI secara nasional sebesar 64,24 persen dari total KUR nasional Rp 150,3 triliun. “Adapun komposisi KUR BRI terdiri dari KUR ritel sebesar Rp 18,442 triliun dan KUR mikro sebesar Rp 78,080 triliun,” katanya.
Sektor ekonomi dan usaha yang menyerap KUR BRI masing-masing perdagangan dan bisnis kuliner mencapai 61 persen, disusul dengan pertanian 14,23 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.