Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para CEO Ini Punya Gelar Sarjana Tak Sesuai Bidang Kerja

Kompas.com - 03/06/2014, 10:43 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


KOMPAS.com
 — Idealnya, orang-orang bekerja sesuai dengan bidang studi mereka saat sekolah. Namun nyatanya, ada orang yang pekerjaannya justru sama sekali tidak berhubungan dengan bidang kuliah.

Tak hanya karyawan, para CEO pun, setidaknya di Amerika Serikat, ada yang bidang pekerjaannya sama sekali tidak bersentuhan dengan apa yang mereka pelajari di bangku kuliah. Para CEO ini tidak hanya lulusan S-2, bahkan ada yang tidak lulus kuliah alias bukan sarjana. Mereka kuliah di program studi yang nyeleneh, dan sekarang menjadi pemimpin perusahaan yang sukses.

Berikut sekelumit kisah beberapa CEO tersebut.

1. Ken Chenault
Ken merupakan CEO American Express dan lulusan program studi Sejarah dari Bowdoin College. Ia merupakan salah satu Afro-Amerika pertama pemimpin perusahaan yang masuk ke dalam daftar Fortune 500, sejak menjadi CEO raksasa perbankan itu pada tahun 2001.

Awalnya, Ken bersekolah di Springfield College melalui beasiswa olahraga. Akan tetapi, ia kemudian pindah ke Bowdoin College untuk mempelajari liberal arts dan kemudian memperoleh gelar di bidang Sejarah.

2. Michael Dell
Dell adalah CEO dan pendiri Dell, salah satu perusaahaan komputer. Ia berkuliah di University of Texas di Austin pada jurusan kedokteran. Tak seperti CEO lainnya yang setidaknya memiliki gelar sarjana, Dell tidak menyelesaikan kuliahnya.

Berasal dari keluarga dokter, Dell malah memiliki naluri bisnis yang kuat. "Orangtua saya tidak senang saya tidak selesai kuliah. Saya mengambil jurusan biologi tapi kemudian saya menggemari komputer, saya melihat peluang yang luar biasa di bisnis," kata Dell.

3. Carly Fiorina
Carly merupakan mantan CEO Hewlett-Packard. Siapa sangka, ia lulus dari Stanford University dengan dua gelar sekaligus, yakni Sejarah Abad Pertengahan dan Filsafat. Saat kuliah, Carly bekerja di salon kecantikan dan sebagai sekretaris. Carly juga memperoleh gelar MBA dalam bidang marketing dari University of Maryland, College Park dan magister manajemen dari MIT. Sebelumnya ia pernah kuliah pula di UCLA School of Law, tetapi tak selesai.

"Hanya di Amerika mahasiswa Sejarah Abad Pertengahan, didepak dari fakultas hukum, dan pernah bekerja sebagai resepsionis kemudian menjadi CEO salah satu perusahaan terbesar dunia," kata Carly.

4. Robert Iger
Robert adalah CEO The Walt Disney Company. Ia memiliki gelar di bidang komunikasi jurusan televisi dan radio dari Ithaca College dengan predikat "magna cum laude". Setelah lulus, ia membawakan rubrik ramalan cuaca di stasiun televisi lokal. Berkat gelarnya, ia menapaki karier yang lebih menjanjikan. Ia menjadi eksekutif di ABC sebelum beralih ke Disney pada tahun 1999.

5. Denise M Morrison
Denise adalah CEO The Campbell Soup Company. Ia memiliki dua gelar sarjana, yakni Ekonomi dan Psikologi dari Boston College dengan predikat "magna cum laude". Ia memulai karier di industri makanan yang akhirnya ia geluti selama tiga dekade. Ia didaulat sebagai salah satu wanita kuat versi majalah Fortune. Ia menjadi Presiden dan CEO Campbell pada tahun 2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Soal Gas Murah buat Industri, Menteri ESDM: Insya Allah Akan Dilanjutkan

Whats New
Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com