Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masalah Struktural Ekonomi RI Ada di Energi dan Ekspor

Kompas.com - 09/06/2014, 13:24 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Masalah struktural ekonomi Indonesia terbesar disumbang oleh besarnya subsidi energi dan ekspor yang berbasis komoditas. Problem ini membuat biaya dana pemerintah terlalu tinggi.

"Salah satu faktor yang bisa kita lakukan agar biaya dana turun adalah menurunkan inflasi. Kenapa inflasi kita tinggi? Karena kita harus mengurangi subsidi BBM," kata Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara, dalam fit and proper test, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (9/6/2014).

Inflasi yang masih tinggi menyebabkan biaya dana pemerintah Indonesia tinggi. Inflasi juga menyebabkan suku bunga di Indonesia tidak bisa turun secara permanen. Mirza menyebutkan, inflasi tahun lalu tinggi, karena ada kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga BBM, untuk menjaga defisit neraca transaksi berjalan.

"Jadi selama kita masih memiliki subsidi energi terlalu besar, kita akan mengalami problem dalam inflasi," ujarnya.

Sementara itu, ekspor Indonesia juga tergantung pada komoditi. Seharusnya, lanjut Mirza, ekspor Indonesia berbasis manufaktur. "Kalau pertumbuhan Tiongkok hanya 9 persen, dia akan mengurangi batubara untuk produksinya. Sehingga kita tidak bisa menggantungkan ekspor dari batubara," kata Mirza.

Oleh karena itu, dia mengusulkan sebaiknya batubara digunakan untuk memenuhi dalam negeri. Selain karena ekspor batubara suatu saat akan habis. "Artinya memang harus ada perubahan drastis 5 tahun ke depan, dari ekspor berbasis komoditas menjadi ekspor berbasis manufaktur," ujarnya.

Dia menjelaskan, ekspor manufaktur Indonesia hanya 15 persen dari PDB, lebih rendah dari Malaysia yang sebesar 21 persen dari PDB, bahkan Thailand yang mencapai 59 persen PDB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com